Menjelang lebaran, banyak orang merencanakan untuk mudik dan bertemu dengan banyak orang, baik teman maupun saudara. Namun, di balik kebahagiaan tersebut, ada risiko kesehatan yang harus diwaspadai, salah satunya adalah gondongan. Penyakit ini sering kali muncul setelah liburan lebaran dan dapat menimbulkan sejumlah komplikasi yang serius.
Gondongan atau mumps adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus. Menurut Dokter Spesialis Anak Kurniawan Satria Denta, penyakit ini bisa tidak menimbulkan gejala pada beberapa orang. Namun, dalam banyak kasus, terdapat sejumlah gejala yang umumnya dialami oleh penderita, antara lain:
- Demam
- Sakit Kepala
- Nyeri Otot
- Kelelahan
- Kehilangan Selera Makan
Proses inkubasi virus ini biasanya memerlukan waktu antara 2 hingga 4 minggu sebelum gejala muncul. Menariknya, sebelum gejala terlihat, virus sudah dapat menular melalui droplet dari pernapasan penderita.
Gejala khas penyakit gondongan adalah pembengkakan di daerah dagu, yang terjadi akibat infeksi pada kelenjar ludah. Pembengkakan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan kesulitan dalam berbicara atau menelan.
Gondongan dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, tetapi ada faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit ini. Denta menegaskan bahwa orang dewasa cenderung mengalami gejala yang lebih parah. Selain itu, orang-orang yang sering berinteraksi dengan banyak orang, seperti petugas kesehatan, atau mereka yang bepergian ke daerah dengan kasus gondongan yang tinggi, juga berada dalam kategori berisiko.
Di samping gejala yang tidak menyenangkan, penyakit gondongan dapat menimbulkan komplikasi serius yang berdampak seumur hidup. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat gondongan adalah:
- Meningitis – Peradangan pada selaput otak.
- Tuli – Kehilangan pendengaran yang bersifat permanen.
- Ensefalitis – Peradangan otak yang dapat menyebabkan kerusakan permanen.
- Peradangan Testis (Orchitis) – Pada pria, ini dapat mengganggu kualitas sperma dan berpotensi menyebabkan kemandulan.
- Peradangan Ovarium atau Payudara – Pada wanita, ini juga dapat menyebabkan komplikasi kesehatan.
Penting untuk melakukan pencegahan dan penanganan yang cepat jika terinfeksi gondongan. Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) merupakan salah satu langkah utama dalam mencegah penyakit gondongan. Vaksinasi ini dapat dimulai pada usia 9 bulan, dengan dosis booster diberikan pada usia 15 dan 16 bulan. Untuk orang dewasa yang belum divaksin, vaksin MMR dapat diberikan mulai usia 19 tahun, dengan dua dosis berjarak 28 hari.
Vaksinasi ini memiliki efektivitas sekitar 95%, yang berarti, jika sudah divaksin, kemungkinan untuk terkena gondongan dapat turun hingga 95%. Selain vaksinasi, pencegahan lain seperti mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak sosial, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat juga sangat dianjurkan.
Penyakit gondongan mungkin tampak ringan pada awalnya, tetapi potensi komplikasinya bisa sangat serius. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal dan melakukan pencegahan dengan tepat. Sementara vaksinasi menjadi langkah efektif, kesadaran dan tindakan preventif lainnya juga sangat krusial untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat dari potensi dampak fatal yang ditimbulkan oleh penyakit ini.