Firefly’s Blue Ghost Lander Selesaikan Misi Bersejarah 100%

Firefly Aerospace, perusahaan yang berbasis di Texas, mengumumkan bahwa misi bersejarah mereka dengan pendarat Blue Ghost telah selesai dengan sukses, mencapai “100 persen” dari semua tujuan yang ditetapkan. Misi ini menjadi catatan sejarah sebagai operasi komersial yang sepenuhnya berhasil di bulan, sebagaimana disampaikan oleh perusahaan pada hari Senin.

Pendarat Blue Ghost, yang memiliki empat kaki dan berukuran seukuran mobil kecil, menghabiskan dua minggu beroperasi di sisi dekat bulan. Lokasi pendaratannya berada dekat dengan fitur vulkanik kuno bernama Mons Latreille, yang terletak sedikit di utara khatulistiwa bulan. Selama misi, Blue Ghost terpapar sinar matahari hampir sepanjang waktu sampai jatuhnya malam bulan membawa kegelapan ke lokasi pendaratan. Namun, kendaraan ini berhasil memenuhi tujuan utama misi dengan beroperasi sekitar lima jam setelah matahari terbenam berkat daya dari baterai.

Selama operasional, pendarat tersebut berhasil mengirimkan total sekitar 120 gigabyte data kembali ke Bumi, setara dengan lebih dari 24.000 lagu. Beberapa pencapaian penting dari misi ini antara lain:

– Menerima sinyal GPS terjauh yang pernah ada.
– Menggunakan vakum khusus untuk mengumpulkan dan menyortir debu bulan.
– Menerapkan pengeboran untuk mengukur suhu tanah.

Peter Becker, Manajer Proyek Blue Ghost, menyatakan, “Pencapaian ini menandai operasi komersial terlama di bulan hingga saat ini,” dalam sebuah pernyataan resmi. Misi ini juga mengakhiri dengan pengiriman pesan perpisahan yang menyentuh sebelum Blue Ghost berpindah ke “mode monumen,” yang berarti pendarat ini akan tetap diam di permukaan bulan untuk waktu yang tidak terduga.

Pesan dari spacecraft tercatat yang berbunyi, “Deteksi perubahan mode misi, sekarang dalam Mode Monumen; Selamat malam teman-teman,” dan dilanjutkan dengan, “Saya akan menjaga tempat ini di Mare Crisium untuk menyaksikan perjalanan manusia menuju bintang-bintang.” Pendarat tersebut juga menegaskan bahwa inovasi manusia mungkin akan bertahan lebih lama daripada spesies itu sendiri.

Misi ini menjadi tantangan tersendiri, terutama saat malam bulan tiba, karena suhu permukaan bulan dapat berfluktuasi drastis, dari 121 derajat Celsius hingga minus 173 derajat Celsius. Selama fenomena itu, Blue Ghost diharapkan mampu merekam video 4K dari cahaya horizon bulan, sebuah pemandangan yang sebelumnya disaksikan oleh astronaut Apollo.

Beberapa peristiwa menarik lainnya termasuk penangkapan gambar efek “cincin berlian” selama gerhana, di mana sinar matahari hanya menyinari bagian luar tubuh planet ketika Bumi menutupi pandangan ke arah matahari dari permukaan bulan. Dari Bumi, gerhana tersebut terlihat sebagai “bulan darah” yang memberikan nuansa merah-oranye pada sahabat terdekat kita di angkasa.

Firefly Aerospace mengklaim misi ini sebagai “pendaratan bulan komersial pertama yang sepenuhnya berhasil” dalam sejarah. Sebelumnya, beberapa perusahaan swasta berusaha untuk melakukan pendaratan lunak di bulan namun gagal, termasuk Intuitive Machines yang misi pendaratannya, Odysseus, tahun lalu mencapai tujuan namun dalam posisi menyamping, menyulitkan komunikasi dan mengakibatkan misi berakhir lebih awal.

Dalam program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) yang dicanangkan NASA, Firefly menerima kontrak senilai 101,5 juta dolar AS. Melalui program ini, NASA berusaha untuk membangun armada kendaraan luar angkasa yang dikembangkan oleh sektor swasta untuk menjelajahi permukaan bulan dengan cepat dan murah.

Will Coogan, kepala engineer Blue Ghost, menjelaskan, “Tim kami mungkin terlihat lebih muda dan kurang berpengalaman dibandingkan dengan banyak bangsa dan perusahaan yang mencoba pendaratan bulan sebelumnya, namun dukungan yang kami miliki satu sama lain adalah yang mendorong kerja keras dan dedikasi untuk menemukan setiap solusi yang membuat misi ini sukses.” Keberhasilan misi Blue Ghost membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut di bulan dan persiapan untuk kembalinya astronot ke bulan pada dekade mendatang.

Exit mobile version