Baidu Inc., operator dari mesin pencari terkemuka di China, sedang merencanakan penawaran obligasi offshore yuan sekitar 10 miliar yuan atau setara dengan 1,4 miliar dolar AS. Penawaran ini menjadi bagian dari tren terbaru di kalangan perusahaan teknologi di China yang aktif dalam pembiayaan utang. Menurut sumber yang akrab dengan masalah ini, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perusahaan di tengah tantangan yang dihadapi industri teknologi.
Rincian dari penawaran obligasi ini mencakup dua jenis catatan. Pertama, obligasi jangka 5 tahun yang diharapkan menghasilkan imbal hasil antara 2,6% hingga 2,8%. Kedua, obligasi jangka 10 tahun diprediksi akan menghasilkan imbal hasil antara 2,8% hingga 3,0%. Rencana penawaran ini kemungkinan akan dilakukan pada hari Rabu mendatang. Ukuran total penawaran ini meningkat dari pembicaraan awal yang hanya memperkirakan 4 miliar yuan.
Ini akan menjadi penawaran obligasi pertama Baidu sejak tahun 2021. Penawaran ini dilakukan saat Baidu menghadapi kewajiban untuk membayar utang sebesar 600 juta dolar yang jatuh tempo pada 7 April mendatang. Sejak tahun lalu, berbagai perusahaan teknologi di China telah melakukan aksi serupa, mencari cara untuk menarik dana dalam menghadapi kondisi pasar yang menantang.
Berikut adalah beberapa informasi penting mengenai rencana Baidu dalam penerbitan obligasi offshore:
- Total Penawaran: Baidu merencanakan penawaran obligasi senilai 10 miliar yuan (1,4 miliar USD).
- Jangka Waktu dan Imbal Hasil:
- Obligasi 5 tahun: Imbal hasil 2,6% – 2,8%.
- Obligasi 10 tahun: Imbal hasil 2,8% – 3,0%.
- Kewajiban Utang: Penawaran ini berlangsung sebelum jatuh tempo utang 600 juta USD pada 7 April 2024.
- Tren di Pasar: Beberapa perusahaan teknologi China, termasuk Alibaba, juga telah melakukan penggalangan dana melalui penerbitan obligasi baru-baru ini.
Tahun lalu, Alibaba Group Holding Ltd. berhasil menjual obligasi sejumlah 5 miliar dolar AS dalam bentuk dolar dan yuan. Ini merupakan penawaran publik pertama mereka dalam hampir empat tahun setelah sebelumnya menjual 5 miliar dolar dalam bentuk sekuritas yang dapat dikonversi secara privat pada bulan Mei. Peningkatan aktivitas penerbitan obligasi ini mencerminkan langkah serius dari perusahaan teknologi untuk memperkuat posisi keuangan mereka di era yang semakin kompetitif.
Aktivitas ini terjadi di tengah perkembangan pesat di bidang kecerdasan buatan (AI). Sejumlah pemain industri besar, mulai dari OpenAI hingga Alibaba, telah meluncurkan model AI baru secara cepat. Keberhasilan DeepSeek dalam memperkenalkan teknologi yang sebanding dengan produk dari OpenAI dan Meta Platforms Inc. memberikan dorongan bagi perusahaan-perusahaan teknologi untuk berinvestasi lebih banyak dalam riset dan pengembangan.
Dalam konteks lebih luas, langkah Baidu dan perusahaan-perusahaan lain menunjukkan upaya untuk tetap kompetitif dalam pasar yang sangat dinamis dan cepat berubah. Peningkatan pembiayaan utang ini diharapkan dapat memberikan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung inovasi dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan teknologi di Cina, yang juga diharapkan dapat memperkuat daya saing mereka di pasar global yang lebih luas.
Melihat segala perkembangan ini, penawaran obligasi Baidu diharapkan tidak hanya menjadi langkah strategis untuk mengatasi kewajiban utang yang akan datang tetapi juga sebagai sinyal bahwa industri teknologi Cina tetap optimis meskipun menghadapi tantangan yang bernuansa global.