Penemuan Pertama: Cumi Kolosal Mirip Patung Kaca dari Laut Dalam

Para ilmuwan baru-baru ini berhasil menangkap rekaman pertama dari ikan cumi raksasa yang sangat sulit dijumpai, dan hasilnya menunjukkan hewan laut tersebut bagaikan "patung kaca" saat berenang di kedalaman. Penemuan ini terjadi 100 tahun setelah spesies ini pertama kali diidentifikasi dan dinamai, seperti yang dilaporkan oleh Schmidt Ocean Institute.

Rekaman yang menunjukkan seekor cumi raksasa muda, yang dikenal sebagai Mesonychoteuthis hamiltoni, diambil di dekat South Sandwich Islands, Samudra Atlantik Selatan, pada kedalaman 600 meter (1.968 kaki). Pengambilan video dilakukan oleh SuBastian, sebuah kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh, selama ekspedisi yang menggunakan kapal penelitian Falkor (too) pada bulan Maret lalu.

  1. Ukuran dan Ciri-ciri Cumi Raksasa
    • Cumi raksasa diperkirakan dapat tumbuh hingga panjang 7 meter (23 kaki) dan berat mencapai 500 kilogram (1.110 pon), menjadikannya invertebrata terberat di planet ini. Namun, spesimen muda ini hanya memiliki panjang sekitar 30 sentimeter (1 kaki).
    • Ciri-ciri seperti mata yang menonjol di samping kepala sudah hilang, dan sekarang mata cumi tersebut terletak lebih proporsional di bagian kepala, menurut Dr. Aaron Evans, seorang peneliti independen yang memiliki keahlian dalam keluarga cumi kaca, Cranchiidae.

Dr. Evans menjelaskan bahwa spesimen ini mungkin dapat dianggap sebagai "cumi remaja" yang masih dalam tahap pertumbuhan. "Ini adalah spesimen yang sangat menarik bagi kami untuk diperiksa. Melihat ukuran tengah antara telur dan dewasa memberikan kesempatan bagi kami untuk mengisi beberapa bagian yang hilang dalam sejarah kehidupan hewan misterius ini," ungkap Evans.

  1. Penemuan Menarik Lainnya

    • Sebuah tim ekspedisi sebelumnya telah merekam video squid kaca glacial, Galiteuthis glacialis, yang juga belum pernah dilihat hidup di lingkungan asalnya. Penemuan ini menunjukkan betapa sedikit yang kita ketahui tentang makhluk menawan yang menghuni Samudra Selatan, menurut Dr. Jyotika Virmani, direktur eksekutif Schmidt Ocean Institute.
  2. Perilaku dan Adaptasi
    • Banyak yang masih belum diketahui mengenai hidup dan perilaku cumi raksasa. Sebagian besar informasi yang ada berasal dari spesimen yang ditemukan mati di perut paus atau burung laut, atau sebagai predator ikan gigi yang sudah ditangkap manusia. Namun, dengan video baru ini, muncul wawasan segar tentang kelangsungan hidup hewan di kedalaman laut.

Dr. Bolstad dan Evans mengamati rekaman untuk mencari ciri khas cumi raksasa, seperti delapan lengan pendek dan dua tentakel panjang. Mereka menemukan adanya kait di bagian tengah dari delapan lengan yang menjadi tanda pengenal spesies ini.

  1. Keindahan yang Menakjubkan

    • Dalam video tersebut, cumi raksasa terlihat sangat halus, seperti patung kaca. "Melihat hewan-hewan ini, berkembang dan dalam keadaan yang halus, membuat kita merenungkan apa yang diperlukan oleh manusia untuk mencapai lingkungan tersebut. Ini adalah pengingat betapa banyak yang masih perlu kita pelajari dari alam,"kata Bolstad.
  2. Cumi Raksasa vs. Cumi Raksasa Raksasa
    • Penting untuk dicatat bahwa cumi raksasa bukanlah hal yang sama dengan cumi raksasa biasa. Cumi raksasa hidup eksklusif di wilayah Antartika dan sub-Antartika, sementara cumi raksasa biasa ditemukan di lautan lain di seluruh dunia.

Meskipun rekaman ini memberikan pemahaman baru tentang cumi raksasa muda, orang dewasa yang lebih besar tetap menjadi misteri. Dengan penglihatan sensitif yang mereka miliki, cumi raksasa dewasa dapat mendeteksi adanya ancaman dari jarak jauh, menjadikan mereka sulit dijumpai dan dipelajari.

Tim penelitian tidak akan kembali ke Antartika hingga tahun 2028, namun mereka akan beroperasi di Samudra Atlantik Selatan selama empat tahun ke depan. Semua penyelaman akan disiarkan langsung di saluran YouTube institut, memberikan kepada publik kesempatan untuk mengikuti penemuan-penemuan baru di kedalaman laut dan memahami kecantikan yang masih banyak tersimpan di sana.

Exit mobile version