National Weather Service Berhenti Terjemahkan Informasi Cuaca

National Weather Service (NWS) telah menghentikan penyediaan terjemahan produk cuacanya, sebuah perubahan yang mendapatkan perhatian dari para ahli. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat meningkatkan risiko bagi penutur non-Inggris untuk melewatkan peringatan cuaca ekstrem yang berpotensi menyelamatkan nyawa. Menurut juru bicara NWS, Michael Musher, penghentian terjemahan ini disebabkan oleh berakhirnya kontrak dengan penyedia layanan terjemahan. Musher menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut mengenai keputusan ini.

Perusahaan Lilt, yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan, mulai menyediakan terjemahan pada akhir tahun 2023. Sebelumnya, NWS menggunakan metode terjemahan manual yang dianggap memakan banyak waktu dan tidak berkelanjutan. Lilt telah menyediakan terjemahan dalam bahasa Spanyol, Cina, Vietnam, Prancis, dan Samoa. Penghentian kontrak ini terjadi di tengah upaya pemerintahan mantan Presiden Donald Trump untuk memangkas anggaran di lembaga-lembaga federal, termasuk pemotongan di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), yang menyebabkan tingginya tingkat kekosongan pegawai di kantor-kantor NWS.

Berdasarkan data sensus tahun 2019, hampir 68 juta orang di Amerika Serikat berbicara bahasa lain selain Inggris di rumah, termasuk 42 juta penutur bahasa Spanyol. Tidak bisa mengakses informasi cuaca yang mendesak dapat menjadi soal hidup dan mati, seperti yang diungkapkan oleh Joseph Trujillo-Falcón, seorang peneliti dari University of Illinois Urbana-Champaign. Trujillo-Falcón telah melakukan penelitian mengenai cara menerjemahkan informasi cuaca dan iklim untuk publik, termasuk penggunaan kecerdasan buatan.

Dia memberikan contoh tragedi ketika menerjemahkan peringatan cuaca menyelamatkan nyawa dalam peristiwa tornado mematikan di Kentucky tahun 2021. Sebuah keluarga yang berbicara dalam bahasa Spanyol awalnya menerima pemberitahuan tornado dalam bahasa Inggris tetapi mengabaikannya karena tidak memahaminya. Setelah menerima peringatan yang sama dalam bahasa Spanyol, mereka segera mencari tempat berlindung. “Itu menyelamatkan hidup mereka,” kata Trujillo-Falcón.

Proses terjemahan sebelumnya dilakukan oleh peramal cuaca yang menguasai lebih dari satu bahasa, yang bisa menjadi tugas yang sangat berat di luar tanggung jawab ramalan mereka yang sudah padat. Andrew Kruczkiewicz, seorang peneliti senior di Columbia Climate School, menekankan pentingnya terjemahan, tidak hanya untuk peristiwa cuaca ekstrem tetapi juga untuk ramalan cuaca umum. Informasi ramalan cuaca penting bagi berbagai sektor, termasuk pariwisata, transportasi, dan energi. Ketika keluarga dan bisnis mendapatkan informasi cuaca yang jelas, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan ramalan tersebut.

Norma Mendoza-Denton, seorang profesor antropologi di University of California, Los Angeles, mencatat bahwa banyak orang di AS berfungsi dengan keterampilan bahasa Inggris yang terbatas. Misalnya, seorang pemilik toko mungkin hanya bisa melakukan percakapan singkat dengan pelanggan, namun tidak dapat memahami terminologi cuaca atau iklim dengan baik. Mendoza-Denton menekankan bahwa ketidakmampuan untuk mengakses informasi dari National Weather Service dalam berbagai bahasa dapat menjadi perbedaan antara hidup dan mati bagi seseorang.

Situasi ini menyoroti tantangan serius dalam komunikasi risiko cuaca bagi masyarakat yang beragam secara linguistik di Amerika Serikat. Keputusan NWS untuk menghentikan terjemahan barang-barang cuaca sangat penting untuk diperhatikan, mengingat dampaknya pada keselamatan publik. Dalam situasi di mana informasi sedang dibutuhkan secara mendesak, aksesibilitas informasi dalam bahasa yang dipahami sangat penting untuk mengurangi risiko yang dapat mengancam nyawa. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas keamanan cuaca, penting bagi NWS untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini demi keselamatan semua warga negara, tanpa memandang latar belakang bahasa mereka.

Exit mobile version