Yoko Si Chimpanzi Kesepian dari Kolombia Menemukan Rumah Baru di Brasil!

Kebahagiaan baru menyelimuti Yoko, seekor chimpanzee berusia 38 tahun yang selama dua tahun terakhir hidup dalam kesendirian setelah kehilangan teman dekatnya di kebun binatang Kolombia. Yoko, yang diculik dari keluarganya saat masih bayi dan dibesarkan oleh seorang pengedar narkoba, terbang ke Brasil pada hari Minggu untuk mencari kehidupan yang lebih baik di sebuah suaka. Langkah ini merupakan bagian dari proyek "Operation Noah’s Ark" yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada Yoko untuk berinteraksi dengan sesama spesiesnya.

Latar belakang Yoko begitu mengharukan. Dibesarkan dalam lingkungan yang tidak wajar, dia diajari untuk merokok, mengenakan pakaian manusia, dan mengonsumsi makanan tidak sehat, yang membuatnya mengalami berbagai masalah kesehatan. Yoko hanya memiliki empat gigi tersisa, jauh dari jumlah normal 32 untuk seekor chimpanzee. Masakan junk food yang diberikan oleh mantan pemiliknya membuatnya kehilangan sebagian dari keindahan fisiknya, termasuk bulu di tubuhnya.

Sebagai seekor chimpanzee, Yoko menunjukkan perilaku yang sangat mirip dengan manusia. Dia dapat menggunakan alat makan, bermain dengan bola, dan bahkan menciptakan karya seni dengan krayon. Sifat dan perilakunya dipandang oleh para perawatnya menunjukkan tingkat keterikatan yang luar biasa dengan manusia. Veterinarian Javier Guerrero menyebut Yoko sebagai "chimpanzee yang sangat terhumanisasi," yang menjadikan dia seperti anak kecil dalam cara berinteraksi.

Namun, adaptasi Yoko di Sorocaba, Brasil, tidak begitu mudah, mengingat ia tidak terbiasa bergaul dengan chimpanzee lain. Di sana terdapat lebih dari 40 chimpanzee yang lainnya, tetapi kekhawatiran muncul mengenai kemampuannya untuk beradaptasi dan membangun hubungan sosial. Cesar Gomez, koordinator pelatihan hewan di Ukumari, menyatakan bahwa Yoko tidak sepenuhnya memahami bahasa sosial chimpanzee. Misalnya, ia tidak melihat senyuman sebagai tanda positif, seperti yang dilakukan manusia, melainkan sebuah komunikasi yang mungkin dianggap negatif oleh chimpanzee lainnya.

Yoko menjadi simbol penting dalam perjuangan untuk melindungi spesies yang terancam punah. Dengan pemindahannya ke Brasil, Kolombia kini tercatat sebagai negara pertama di dunia yang membebaskan diri dari penangkaran total terhadap primata besar. Senator Kolombia, Andrea Padilla, yang mengawasi pemindahan Yoko, menyatakan bahwa langkah ini sangat simbolis dan menunjukkan komitmen Kolombia terhadap konservasi satwa.

Berikut adalah beberapa informasi penting mengenai kisah Yoko:

  1. Kehidupan Awal: Diculik dari keluarganya dan kemudian dibesarkan oleh seorang pengedar narkoba, Yoko mengalami banyak kesulitan dan ketidaknormalan hidup.
  2. Kesepian: Yoko menjadi satu-satunya chimpanzee di kebun binatang setelah kehilangan teman dekatnya, Chita, pada tahun 2023.
  3. Perilaku Unik: Yoko memiliki kebiasaan yang hampir mirip manusia, seperti menggunakan alat makan dan menciptakan seni.
  4. Kesehatan Buruk: Dia menderita masalah kesehatan dan kehilangan banyak gigi akibat pola makan yang tidak sehat.
  5. Pemindahan Simbolis: Pemindahan ke Brasil menandai langkah besar dalam usaha perlindungan primata dan pencapaian Kolombia sebagai negara yang bebas dari penangkaran chimpanzee.

Dengan harapan baru di suaka yang lebih kondusif bagi kehidupan sosialnya, Yoko kini dihadapkan pada tantangan beradaptasi dengan dunia baru. Tak ada yang bisa memastikan apakah Yoko akan berhasil bersosialisasi dengan chimpanzee lainnya, tetapi harapan untuk kehidupannya yang lebih baik kini menjadi nyata. Dalam postingan di X, Senator Padilla mengonfirmasi bahwa Yoko telah tiba dengan selamat di Brasil dan siap memulai babak baru dalam hidupnya.

Berita Terkait

Back to top button