Waspada! 6 Penyakit Menular Ini Mengancam di Tahun 2025

Pasca pandemi COVID-19, dunia dihadapkan pada tantangan baru dalam kesiapsiagaan menghadapi penyakit menular. Pertanyaan penting muncul: apakah kita sudah siap untuk pandemi berikutnya? António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mengingatkan bahwa perubahan fokus global tidak boleh mengabaikan ancaman infeksi yang terus ada. Penurunan tingkat vaksinasi, meningkatnya pengecualian vaksinasi di sekolah, dan penyebaran informasi yang keliru menjadi faktor yang memungkinkan penyakit menular kembali muncul. Menyikapi hal ini, pejabat kesehatan di seluruh dunia perlu memantau berbagai penyakit menular yang berpotensi menjadi ancaman serius pada tahun 2025.

Berikut adalah enam penyakit menular yang perlu diwaspadai di tahun mendatang:

  1. Flu Burung H5N1
    Flu burung H5N1 adalah virus yang menyebabkan infeksi pada unggas, tetapi dapat menular ke manusia melalui kontak dengan burung yang terinfeksi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), meskipun risiko penularan antar manusia masih rendah, wabah tersebut perlu diawasi dengan ketat. Pada Februari 2025, ada 64 kasus flu burung yang dilaporkan di AS, termasuk kasus parah yang mengakibatkan kematian. Robert H. Hopkins, Jr. dari National Foundation for Infectious Diseases mengimbau masyarakat untuk tetap waspada tanpa panik.

  2. Campak
    Campak, penyakit yang sangat menular ini kembali menjadi perhatian karena menurunnya tingkat vaksinasi di banyak negara. Dengan adanya laporan 164 kasus campak di sembilan negara bagian AS hingga Februari 2025, tiga wabah besar teridentifikasi. Data menunjukkan bahwa wabah campak mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, mengakibatkan satu kematian. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius, sehingga vaksinasi menjadi sangat penting.

  3. Polio
    Polio tetap menjadi masalah global, terutama di negara-negara seperti Pakistan dan Afghanistan, di mana penyakit ini masih endemik. Gejalanya dapat cepat berkembang menjadi kelumpuhan, dan meskipun belum ada kasus baru di AS, kenyataan ini menekankan pentingnya vaksinasi yang terus dilakukan untuk mencegah penularan. Masyarakat perlu menyadari bahwa polio masih meninggalkan jejak di negara-negara berisiko, dan pendekatan bersama diperlukan untuk memberantasnya.

  4. Mpox
    Dikenal sebelumnya sebagai cacar monyet, Mpox telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat oleh WHO. Penyakit ini menimbulkan gejala yang mirip dengan virus cacar, dan pada tahun ini muncul wabah di Kongo yang menyebabkan lebih dari 60 kematian. Dalam konteks ini, WHO mengingatkan bahwa kewaspadaan dan pencegahan yang berkelanjutan sangat penting untuk mengendalikan penyakit ini.

  5. Sindrom Guillain-Barré (GBS)
    GBS adalah gangguan saraf langka yang dapat menyerang siapa saja, dan meskipun jarang terjadi, perkiraan menunjukkan bahwa setiap tahun 3.000 hingga 6.000 orang di AS mengalaminya. Laporan terbaru dari Pune, India mencatat 160 kasus GBS terkait dengan infeksi Campylobacter jejuni, yang menjadi penyebab utama sindrom tersebut. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat mengakibatkan kelumpuhan.

  6. Penyakit Menular Lainnya
    Selain enam penyakit ini, terdapat ancaman dari penyakit menular lainnya seperti hepatitis dan tuberkulosis, yang terus menjadi perhatian global. Penyebaran penyakit ini dapat meningkat tanpa adanya upaya pencegahan yang tepat, termasuk vaksinasi dan kesadaran masyarakat.

Memasuki tahun 2025, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam melindungi kesehatan publik. Penyuluhan mengenai pentingnya vaksinasi serta pemantauan ketat terhadap penyakit menular harus menjadi prioritas. Kewaspadaan yang tinggi dan tindakan cepat serta efektif dapat mencegah terjadinya epidemi yang lebih besar. Kesiapsiagaan menghadapi potensi risiko kesehatan masyarakat harus selalu dijaga agar generasi mendatang tetap sehat dan produktif.

Berita Terkait

Back to top button