
Setelah kabar duka mengenai kematian bintang Taiwan, Barbie Hsu, pada tanggal 2 Februari akibat pneumonia saat berlibur di Jepang, media sosial dihebohkan dengan video yang klaimnya merupakan rekaman upacara kremasinya di Jepang. Namun, video tersebut sebenarnya merupakan rekaman lama yang diambil di sebuah krematorium di Vietnam pada bulan Desember 2024. Klaim yang menyatakan video tersebut berhubungan dengan Hsu sama sekali tidak berdasar.
Video berdurasi 59 detik yang menyebar di Facebook menunjukkan sekelompok pelayat, termasuk anak-anak, yang menangis sambil melihat peti mati cokelat yang dimasukkan ke dalam krematoriu. Dalam salah satu bagian video, terdapat teks yang menegaskan betapa menyedihkannya situasi Barbie dan anak-anaknya yang masih muda. Video ini telah dibagikan lebih dari 4.600 kali sebelum akhirnya dihapus, dan menyebar di Instagram, Threads, YouTube, serta TikTok dengan klaim serupa.
Barbie Hsu, yang terkenal di seluruh Asia melalui perannya dalam drama televisi “Meteor Garden” pada tahun 2001, meninggal pada usia 48 tahun. Sesuai dengan informasi dari keluarganya, ia meninggal setelah mengalami pneumonia selama perjalanan keluarga di Jepang di saat perayaan Tahun Baru Imlek. Urn berisi abu Hsu kemudian diterbangkan kembali ke Taiwan dari Bandara Haneda Tokyo pada tanggal 5 Februari.
Penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa video yang viral tersebut pertama kali muncul di TikTok pada tanggal 29 Desember 2024, beberapa bulan sebelum Hsu meninggal. Di titik keempat detik dari video TikTok tersebut, tampak teks dalam bahasa Vietnam di layar televisi di atas pintu metal krematoriu. Tim AFP di Vietnam mengonfirmasi bahwa nama orang yang tertera di layar tidak ada keterkaitannya dengan Hsu.
Setelah melakukan pencarian gambar terbalik, terungkap video serupa diunggah di TikTok pada tanggal 30 Desember 2024 oleh pengguna yang mengaku bernama Pham Son Hai, seorang pekerja di krematorium Hoa Lac Vien di Vietnam. Video itu memperlihatkan beberapa elemen yang sama dengan video yang keliru tersebut, seperti layar televisi, nomor ruang kremasi, desain peti mati, dan patung kuning di meja.
Ketika ditunjukkan video yang beredar di media sosial, Pham menegaskan bahwa pengguna tersebut telah mengunggah informasi yang salah. Ia menyebutkan bahwa rekaman itu diambil di krematorium Hoa Lac Vien yang terletak di Long Thanh, Dong Nai, Vietnam. Gambar-gambar dari krematorium yang dapat ditemukan di Google Maps juga mencocokkan elemen-elemen yang terlihat dalam video yang tidak akurat tersebut.
Klaim yang beredar tentang video kremasi Barbie Hsu menjadi contoh nyata dari bagaimana informasi yang salah dapat menyebar luas melalui media sosial dalam waktu singkat. Dalam konteks ini, penting bagi para pengguna media sosial untuk melakukan verifikasi fakta sebelum mempercayai atau membagikan informasi yang bersifat sensitif, terutama yang berkaitan dengan kematian atau tragedi.
Banyak pengguna perlu lebih berhati-hati dan kritis dalam menilai konten yang mereka konsumsi di platform-platform tersebut, terutama mengingat dampak emosional yang dapat ditimbulkan oleh informasi yang salah. Membekali diri dengan pengetahuan tentang cara memverifikasi informasi serta memahami konteks dan asal-usul sebuah video atau gambar akan sangat membantu masyarakat dalam menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan di era digital ini.