
Aplikasi WPONE baru-baru ini mengguncang dunia maya dengan video penandatanganan yang menunjukkan proses Initial Public Offering (IPO) mereka pada 14 Maret 2025 di pasar saham Nasdaq, Amerika Serikat. Namun, video yang diperkenalkan seolah memperlihatkan CEO WPONE, Lennon Rudolph, beserta timnya menandatangani dokumen-dokumen penting tersebut kini telah menuai kontroversi. Banyak yang beranggapan bahwa video tersebut adalah hasil editan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), dan tidak menunjukkan kejadian yang sebenarnya.
Dalam video berdurasi 47 detik tersebut, penggambaran proses penandatanganan terlihat cukup meyakinkan, lengkap dengan pidato yang disampaikan sebelum penandatanganan berlangsung. Namun, skeptisisme muncul di kalangan hakim media sosial setelah salah satu pengguna Facebook di grup WPONE Indonesia menulis, "Ini Katanya Video CEO WPONE berhasil mendaftarkan WPONE ke NASDAQ. Padahal video ini adalah video palsu yang diedit.” Hal ini menambah keraguan atas keaslian video tersebut dan kredibilitas aplikasi itu sendiri.
Video ini, walaupun telah viral di platform media sosial, diamati dengan skeptis, terutama setelah banyak anggota aplikasi WPONE melaporkan bahwa mereka belum bisa melakukan penarikan dana (WD) setelah janji-janji yang disampaikan oleh pihak pengelola aplikasi. Sebagian besar pengguna merasa frustrasi karena aplikasi telah mengklaim bahwa penarikan dana dapat dilakukan setelah IPO selesai, dan mereka tidak mampu menjelaskan mengapa proses penarikan terhambat.
Setelah proses IPO yang diklaim berhasil, member WPONE diharapkan bisa segera melakukan penarikan. Namun, dengan adanya video yang diduga palsu dan ketidakpastian mengenai validitas pernyataan pengelola aplikasi, banyak yang mulai meragukan janji-janji tersebut. Keadaan ini tak pelak semakin membingungkan bagi ribuan anggota, yang kini harus menunggu hingga hari Senin untuk mendapatkan kejelasan tentang penarikan dana mereka.
Pakar crypto dan analis ekonomi mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru terbawa arus optimisme yang mungkin hanya bersifat sementara. Melihat dari sudut pandang yang lebih kritis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mempercayai aplikasi seperti WPONE:
Validitas Keterangan Resmi: Kejelasan mengenai keaslian video dan pernyataan yang diberikan oleh pihak aplikasi sangat penting. Tanpa adanya klarifikasi, masyarakat diminta untuk bersikap skeptis.
Reputasi Aplikasi: Telah beredar banyak laporan yang menyebutkan WPONE mengalami masalah dalam hal pencairan dana oleh beberapa anggota di berbagai kota.
Perjanjian Penarikan: Keterlambatan penarikan oleh anggota setelah klaim IPO berhasil dapat menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai kelangsungan dan kejujuran aplikasi.
Keterlibatan Pihak Ketiga: Penting untuk mengetahui apakah aplikasi WPONE menggunakan pihak ketiga resmi dalam proses IPO dan penarikan dana, demi menjaga transparansi.
- Pengawasan Regulasi: Memastikan bahwa WPONE mengikuti semua aturan pasar modal yang berlaku dan tidak terlibat dalam tindakan penipuan.
Para anggota saat ini berharap agar aplikasi dapat memberikan penjelasan yang memadai dan menepati janji-janji yang telah diucapkan. Jika tidak, masih ada kemungkinan bahwa ini bukanlah sekadar masalah teknis, tetapi bisa berujung kepada penipuan yang lebih serius. Di tengah-tengah ketidakpastian ini, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih aplikasi investasi atau keuangan, terutama yang belum teruji oleh waktu dan tidak memiliki rekam jejak yang jelas. Dalam situasi yang penuh tanda tanya ini, harapan anggota WPONE terletak pada kejelasan dan kejujuran dari pihak pengelola aplikasi dalam menangani masalah ini.