Bisnis

US Crude dan Kenaikan Stok Gasoline: Hasil Survei Reuters

Stok minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat diprediksi mengalami kenaikan selama minggu lalu, sementara persediaan distilat diperkirakan mengalami penurunan. Hal ini terungkap dalam jajak pendapat awal yang dilakukan Reuters pada hari Selasa. Tiga analis yang disurvei memperkirakan, rata-rata, bahwa stok minyak mentah naik sekitar 2,2 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 14 Februari.

Data terkait persediaan ini dijadwalkan tertunda sehari akibat libur Hari Presiden pada hari Senin kemarin. Laporan dari American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, rencananya akan dirilis pada pukul 16:30 ET (21:30 GMT) pada hari Rabu, sementara laporan dari Energy Information Administration (EIA) akan dipublikasikan pada pukul 12:00 ET (17:00 GMT) pada hari Kamis.

Menurut EIA, stok minyak mentah meningkat 4,1 juta barel menjadi 427,9 juta barel untuk minggu yang berakhir pada 7 Februari, yang lebih tinggi dari ekspektasi para analis yang memperkirakan kenaikan sebesar 3 juta barel.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan, terdapat beberapa perkiraan yang menarik perhatian:

  1. Stok Minyak Mentah: Diperkirakan akan meningkat 2,2 juta barel.
  2. Stok Distilat: Diperkirakan akan mengalami penurunan sekitar 3,5 juta barel.
  3. Stok Bensin: Diperkirakan akan bertambah sekitar 800.000 barel.

Stok bensin yang mengalami kenaikan ini mencerminkan permintaan yang stabil meski ada fluktuasi harga minyak yang sering terjadi. Kenaikan ini juga menunjukkan bahwa industri pengolahan mampu menjaga pasokan meskipun ada tantangan dari sisi manufaktur dan pengangkutan.

Di sisi lain, penurunan dalam persediaan distilat, yang meliputi bahan bakar diesel dan minyak pemanas, dapat menjadi sinyal peringatan terkait penurunan permintaan yang berpotensi memengaruhi sektor transportasi dan pemanas. Penurunan ini juga menunjukkan bahwa mungkin ada penyesuaian di pasar yang perlu diantisipasi oleh pelaku industri.

Berdasarkan laporan terbaru, tingkat pemanfaatan kilang minyak diperkirakan tetap stabil di angka 85% dari total kapasitas sebelum minggu lalu. Data ini mengindikasikan bahwa ketika permintaan minyak tetap tinggi, kilang beroperasi pada kapasitas yang optimal, memastikan pasokan yang konsisten ke pasar konsumen.

Melihat tren ini, para analis menjadi semakin waspada terhadap dampak perubahan harga minyak mentah di pasar global serta kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi sektor energi. Fluktuasi stok dan permintaan dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam harga bahan bakar, yang pada akhirnya berdampak pada perekonomian secara keseluruhan.

Para pelaku pasar dan investor diharapkan terus memantau perkembangan ini, terutama menjelang publikasi resmi dari EIA dan laporan dari API. Laporan tersebut akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi pasar energi di Amerika Serikat dan membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih bijak di masa mendatang.

Dengan adanya prospek peningkatan stok minyak mentah dan bensin serta penurunan stok distilat, pasar energi mungkin akan menghadapi fase transisi yang penuh dinamika, yang perlu diantisipasi oleh semua pemangku kepentingan. Data-data mendatang diharapkan dapat memberikan panduan yang lebih akurat terkait arah pergerakan pasar energi dalam waktu dekat.

Hendrawan adalah penulis di situs spadanews.id. Spada News adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi terbaru lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button