Thyssenkrupp Tutup 1.800 Pekerjaan akibat Kelemahan Otomotif

Thyssenkrupp, perusahaan konglomerat asal Jerman, mengumumkan niatnya untuk memangkas sekitar 1.800 job akibat lemahnya sektor otomotif yang merupakan bagian dari pasokan perusahaan tersebut. Pengumuman ini dilakukan pada hari Kamis dan mencerminkan tantangan yang semakin meningkat dalam industri otomotif, di mana berbagai pelaku pasar juga membuat keputusan serupa untuk mengurangi tenaga kerja.

Dalam pernyataan yang dirilis, Thyssenkrupp menggarisbawahi “kondisi pasar yang terus-menerus menantang di industri otomotif global”. Fokus utama perusahaan ini adalah mengatasi tantangan yang dihadapi, termasuk penurunan volume produksi yang masih berada di bawah level historis. Volkmar Dinstuhl, anggota dewan Thyssenkrupp yang membawahi bisnis otomotif, mengungkapkan bahwa ketidakpastian yang berkaitan dengan potensi tarif baru juga memperburuk situasi.

Selain pemangkasan jumlah karyawan, Thyssenkrupp juga berencana untuk membekukan perolehan karyawan baru. Langkah-langkah ini diperkirakan akan membantu perusahaan menghemat lebih dari 150 juta euro atau sekitar 162 juta dolar AS. Investor dan stakeholder juga diingatkan bahwa penyesuaian ini berkaitan dengan pengurangan investasi, seiring dengan ekspektasi penjualan yang lebih rendah.

Berdasarkan data yang ada, beberapa langkah yang diambil Thyssenkrupp meliputi:

– Pemangkasan jumlah karyawan hingga 1.800 posisi.
– Pembekuan perekrutan karyawan baru.
– Pengurangan investasi sesuai dengan proyeksi penjualan yang menurun.
– Penghematan yang ditargetkan lebih dari 150 juta euro.

Kondisi tersebut tidak hanya terjadi pada Thyssenkrupp, tetapi juga mengemuka di kalangan produsen mobil dan pemasok di seluruh Eropa. Banyak perusahaan di sektor otomotif menghadapi tantangan akibat permintaan yang melambat, biaya yang meningkat, serta tekanan lebih besar untuk bertransformasi ke kendaraan listrik yang ternyata berjalan lebih lambat dari yang diperkirakan. Fenomena ini menggambarkan bagaimana industri otomotif secara keseluruhan sedang berjuang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang signifikan di pasar.

Dinstuhl juga mencatat, “Meski kami tidak dapat menghindari tekanan pasar ini, kami tetap yakin akan keberlanjutan masa depan bisnis komponen kami yang sangat kompetitif secara teknologi.” Keyakinan ini menunjukkan harapan untuk pemulihan, meskipun saat ini situasi tampak sulit.

Menghadapi kemungkinan tarif baru di pasar global, serta beradaptasi dengan permintaan konsumen yang berubah, membuat perusahaan harus mengambil langkah yang cepat dan tepat. Keputusan yang diambil oleh Thyssenkrupp ini juga mencerminkan kebijakan yang lebih luas dalam industri otomotif, di mana efisiensi dan optimalisasi biaya menjadi suatu keharusan untuk bertahan di tengah gejolak pasar.

Dalam beberapa tahun ke depan, industri otomotif akan terus berada di bawah tekanan untuk melakukan inovasi dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan lingkungan serta regulasi. Dengan pemangkasan karyawan yang signifikan dan fokus pada efisiensi biaya, Thyssenkrupp berusaha untuk tetap kompetitif di pasar yang sedang bertransformasi. Langkah-langkah ini menyiratkan tantangan yang lebih besar di depan untuk tidak hanya perusahaan ini, tetapi juga sektor otomotif secara keseluruhan di Eropa dan dunia.

Berita Terkait

Back to top button