Terbukti SCAM! Member Aplikasi DBC Masih Yakin WD 24 Februari?

Aplikasi investasi Dream Book City (DBC) telah resmi dinyatakan sebagai scam sejak 20 Februari 2025. Meski berbagai tanda dan bukti telah muncul, sejumlah anggota masih berharap dapat melakukan penarikan dana atau withdraw (WD) pada tanggal yang dijanjikan, 24 Februari 2025. Harapan ini tampaknya berasal dari pernyataan pihak aplikasi yang menyebutkan bahwa mereka sedang dalam proses pembayaran pajak.

Pernyataan tersebut dipandang oleh banyak ahli sebagai taktik manipulatif, mirip dengan skema penipuan lainnya. Kebanyakan aplikasi yang terlibat dalam skema ponzi sering menggunakan dalih pajak untuk mengulur waktu guna menutupi niat jahat mereka, biasanya agar anggota tidak menyadari bahwa pengelola aplikasi telah menghilang. Pengamat menyarankan agar anggota yang masih percaya pada janji pihak DBC untuk mempertimbangkan ulang keputusan mereka, mengingat sudah banyak kasus serupa yang berakhir dengan kerugian besar.

Komunitas pengguna aplikasi DBC di media sosial menunjukkan reaksi beragam. Banyak di antara mereka yang tetap membela aplikasi ini meskipun telah mendapat peringatan dari netizen lain. Beberapa anggota bahkan terlibat dalam pertikaian kata-kata yang tidak pantas ketika mempertahankan posisi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakpastian dan harapan akan keuntungan cepat seringkali membuat orang berpegang pada ilusi meski ada tanda-tanda jelas tentang adanya penipuan.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dan potensi kerugian bagi anggotanya. Bagi anggota lama yang sudah berinvestasi selama berbulan-bulan, risiko kerugian mungkin terbatas, karena mereka telah memperoleh keuntungan. Namun, bagi anggota baru yang baru saja mendaftar atau memasukkan deposit untuk meningkatkan level, potensi kerugian bisa sangat signifikan. Uang yang diinvestasikan besar kemungkinan tidak akan bisa diambil lagi, menimbulkan kerugian finansial yang berat bagi mereka.

Fenomena ini tidak hanya terjadi pada DBC, namun juga pada berbagai aplikasi serupa yang menjanjikan keuntungan instan. Banyak anggota yang terjerat dalam permainan ini bahkan rela menjual aset berharga seperti tanah, rumah, atau kendaraan untuk mengumpulkan modal. Tak jarang, mereka juga berutang melalui pinjaman online dengan harapan dapat membayar utang tersebut setelah melakukan WD di aplikasi, yang saat ini sudah tidak bisa dilakukan lagi.

Berdasarkan informasi yang beredar, aplikasi DBC kini sudah tidak dapat melakukan penarikan uang sama sekali. Dengan kondisi ini, uang yang tersimpan di dalam aplikasi berpotensi hilang atau hangus, memunculkan dampak serius bagi pemilik dana. Oleh karena itu, para ahli menyarankan masyarakat untuk menjauh dari aplikasi investasi yang tidak memiliki izin resmi dan telah terbukti melakukan penipuan.

Dalam situasi ini, penting untuk menekankan bahwa tindakan pencegahan lebih baik daripada penyesalan. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan melakukan riset menyeluruh sebelum memutuskan untuk bergabung dengan platform investasi apa pun. Terlebih lagi, penting untuk memperhatikan peringatan dari individu yang lebih berpengalaman atau pihak berwenang mengenai kemungkinan adanya penipuan dalam industri investasi ini.

Semoga pengalaman buruk dari aplikasi seperti DBC ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak terperangkap dalam investasi ilegal yang hanya akan membawa kerugian. Pengetahuan dan kesadaran adalah senjata terbaik untuk melindungi diri dari potensi penipuan yang semakin marak terjadi di era digital saat ini.

Exit mobile version