Terapi Nanobubbles: Harapan Baru untuk Sembuhkan Penderita Stroke

Stroke merupakan salah satu kondisi medis yang memicu dampak besar dalam kehidupan individu dan keluarganya. Dalam sekejap, seorang penderita dapat kehilangan kemampuan berbicara, berjalan, atau mengenali orang terdekat. Menurut data, setiap menit yang berlalu saat serangan stroke berarti hilangnya hampir 1,9 juta neuron. Oleh karena itu, penanganan cepat sangat krusial. Kini, dunia medis mulai beralih ke pendekatan baru yang menjanjikan: terapi nanobubbles.

Apa itu nanobubbles? Nanobubbles adalah gelembung gas yang sangat kecil, dengan ukuran kurang dari 200 nanometer, yang dapat membawa oksigen atau obat-obatan melintasi penghalang biologis tubuh, termasuk blood-brain barrier (BBB), yang merupakan penghalang eksklusif bagi otak. Dalam konteks stroke, nanobubbles menawarkan solusi inovatif dengan membawa oksigen ke area otak yang kekurangan pasokan darah.

Dalam penjelasannya, Dokter Dito Anurogo MSc PhD, seorang pakar di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar, menyatakan bahwa teknologi ini awalnya ditemukan dalam industri pengolahan air. Namun, para ilmuwan telah mengembangkan penggunaannya dalam terapi medis, terutama untuk menangani stroke.

Ketika stroke terjadi, aliran darah ke sebagian otak terhalang, menyebabkan kekurangan oksigen yang dapat mengancam kelangsungan hidup jaringan otak. Nanobubbles yang mengandung oksigen, diidentifikasi sebagai O₂-NBs, dapat menembus BBB dan melepaskan oksigen secara perlahan dan terkontrol ke dalam jaringan otak yang berisiko. Hal ini tidak hanya menyediakan oksigen, tetapi juga menyediakan penyelamatan seluler yang presisi dengan menjaga produksi energi sel dan melindungi neuron-neuron yang hampir mati.

Berikut adalah beberapa manfaat terapi nanobubbles dalam penanganan stroke:

  1. Pasokan Oksigen Terarah: Nanobubbles dapat membawa oksigen langsung ke area yang membutuhkan, tanpa risiko yang terkait dengan terapi oksigen hiperbarik.

  2. Pemberian Obat yang Efisien: Nanobubbles juga dapat diisi dengan obat anti-inflamasi atau antioksidan dan ditargetkan langsung ke lokasi peradangan pada otak. Ini membantu meredakan kerusakan pasca-stroke lebih efektif.

  3. Sonothrombolysis: Dengan terpapar ultrasound, nanobubbles dapat meledak secara terkendali, yang membantu menghancurkan bekuan darah dan mengurangi dosis obat trombolitik yang diperlukan sekaligus mengurangi risiko perdarahan.

  4. Pemulihan Seluler: Nanobubbles dapat membantu mengaktifkan jalur Nrf2, yang mendorong sel untuk memproduksi protein pelindung, serta meningkatkan sinyal BDNF yang penting untuk pertumbuhan sinaps dan pemulihan fungsi kognitif.

  5. Memperbaiki Infrastruktur Otak: Dengan mimicking kondisi hipoksia ringan, nanobubbles mendorong pembentukan pembuluh darah baru, yang krusial untuk oksigenasi jangka panjang jaringan otak.

Tidak hanya itu, nanobubbles juga menunjukkan potensi untuk menjadi kendaraan bagi sel punca dan terapi gen. Dengan memanfaatkan ultrasound, sel punca dapat disalurkan langsung ke area otak yang rusak, membuka kemungkinan baru dalam terapi regeneratif pasca-stroke.

Dengan semua manfaat ini, nanobubbles dipandang sebagai alat multifungsi yang dapat mengubah sosio-medisitalitas pasien stroke dari titik akhir menjadi awal pemulihan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa nanobubbles dapat memodulasi ekspresi gen, yang mendukung neurogenesis, serta memperkuat pertumbuhan akson yang terhambat oleh jaringan parut.

Terobosan ini didukung oleh kemajuan teknologi seperti machine learning dan bioinformatika, yang dapat memprediksi distribusi nanobubbles secara akurat, memungkinkan dokter untuk menentukan waktu dan dosis optimal terapi berdasarkan pemindaian. Dengan harapan baru ini, nanobubbles membawa sinyal positif bagi masa depan pengobatan stroke, memperlihatkan potensi untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dengan cara yang efektif dan aman.

Exit mobile version