
Kyle Vogt, mantan CEO perusahaan mobil otonom Cruise, baru-baru ini mengumumkan bahwa startup robotics-nya, The Bot Company, telah berhasil menarik dana sebesar $150 juta dalam putaran pendanaan terbaru yang dipimpin oleh Greenoaks. Pendanaan ini meningkatkan valuasi The Bot Company menjadi sekitar $2 miliar, meskipun perusahaan yang didirikan kurang dari setahun yang lalu ini belum meluncurkan produk atau menghasilkan pendapatan.
Pendanaan sebelumnya juga mencapai $150 juta, yang melibatkan investor seperti Spark Capital dan mantan CEO GitHub, Nat Friedman. Valuasi pada putaran ini berada di kisaran $550 juta. Kepercayaan investor terhadap potensi masa depan The Bot Company tercermin dari investasi yang besar, meskipun perusahaan ini belum memiliki produk di pasaran.
Fokus utama dari The Bot Company adalah mengembangkan robot rumah yang dapat membantu individu dalam menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari. Menurut sumber, desain robot ini akan berbentuk non-humanoid, dilengkapi dengan basis dan pegangan. Meskipun informasi tentang spesifikasi produk masih terbatas, visi untuk menciptakan robot yang mampu melakukan pekerjaan rumah tangga menciptakan antusiasme di kalangan investor dan teknologi.
Dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap teknologi robotika semakin meningkat, terutama berkat lonjakan dalam pengembangan model bahasa besar (LLM). LLM memungkinkan robot untuk memproses perintah bahasa alami dan melaksanakan tugas-tugas kompleks, menambah tingkat kecerdasan dan adaptabilitas pada robot untuk digunakan di rumah maupun di lantai produksi. Beberapa poin penting mengenai perkembangan di sektor robotika ini meliputi:
1. Robotik rumah tangga sebagai kategori yang menjanjikan.
2. Investasi besar yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar, seperti Amazon dengan robot rumahnya, Astro.
3. Banyak startup robotika lainnya yang berhasil menggalang dana, seperti Physical Intelligence dan 1x, yang bertujuan menciptakan robot untuk membantu pekerjaan rumah tangga.
Vogt dan rekan-rekannya merupakan bagian dari kelompok etalase bakat yang kembali ke dunia robotika setelah sebelumnya berkecimpung di bidang mobil otonom. Banyak startup kini berusaha untuk mengembangkan model AI berbasis aksi yang terinspirasi dari LLM, memungkinkan robot untuk belajar gerakan dengan lebih efisien alih-alih bergantung pada rutinitas yang diprogram sebelumnya.
Minat investasi di sektor robotika terus berkembang, didorong oleh ketertarikan terhadap startup yang menggabungkan AI dan kecerdasan spasial. Pada tahun lalu, investor modal ventura menggelontorkan dana sebesar $6,1 miliar ke dalam sektor robotika, meningkat sebesar 19% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data dari PitchBook. Investasi yang diberikan kepada The Bot Company menunjukkan potensi yang besar bagi inovasi di bidang ini.
Sementara itu, Greenoaks, yang juga terlibat dalam pendanaan The Bot Company, telah berinvestasi di beberapa startup robotika lainnya, termasuk Mytra yang berfokus pada tugas-tugas industri. Dengan basis di San Francisco, Greenoaks dikenal telah memberikan dukungan finansial kepada pemain baru yang memiliki valuasi miliaran dolar, termasuk startup layanan pelanggan Sierra.
The Bot Company berupaya memanfaatkan momentum investasi ini dan berpotensi untuk meraih kesuksesan dalam industri robotika yang semakin kompetitif. Dengan banyaknya perusahaan yang bersaing untuk mengembangkan robot yang cerdas dan adaptif, masa depan robotika di rumah dan industri tampak cerah, berpotensi mengubah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari.