Diterbitkannya sertifikasi postel bagi iPhone 16 diyakini akan mendorong persaingan antara produsen smartphone di Indonesia. Peluncuran seri terbaru iPhone ini tidak hanya menyajikan inovasi teknologi terbaru, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi ekosistem ponsel pintar yang ada di Tanah Air. Hal ini disampaikan oleh Aryo Meidianto Aji, seorang Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone dari Reasense, yang mengungkapkan bahwa sertifikasi postel memungkinkan perangkat iPhone 16 series untuk secara resmi beredar di Indonesia.
Dengan adanya sertifikasi, peredaran smartphone ilegal di pasar Indonesia, khususnya untuk iPhone 16 series, diharapkan dapat berkurang. Menurut Aryo, sertifikasi ini memastikan bahwa perangkat yang akan dipasarkan telah memenuhi regulasi dan standar teknis yang berlaku di Indonesia. "Sertifikasi memastikan bahwa perangkat yang akan beredar telah memenuhi regulasi yang berlaku di Indonesia terkait standar teknis dan juga keamanan," kata Aryo dalam wawancara dengan Bisnis.
Sertifikasi postel dari PT Apple Indonesia mencakup lima model iPhone 16, dengan nomor sertifikat yang menunjukkan jenis model yang berbeda. Berikut adalah rincian model dan nomor sertifikatnya:
- iPhone 16 Pro Max (model A3296) – Sertifikat nomor 108550/DJID/2025
- iPhone 16 Pro (model A3293) – Sertifikat nomor 108552/DJID/2025
- iPhone 16 Plus (model A3290) – Sertifikat nomor 108553/DJID/2025
- iPhone 16 (model A3287) – Sertifikat nomor 108574/DJID/2025
- iPhone 16e (model A3409) – Sertifikat nomor 108575/DJID/2025
Melihat kondisi pasar saat ini, Aryo menilai bahwa iPhone 16 tetap akan menarik perhatian konsumen meskipun daya beli masyarakat mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh basis pengguna Apple yang setia dan citra merek yang kuat di Indonesia. "Produk terbaru seperti iPhone 16 tetap akan diminati, terutama oleh kalangan menengah atas dan penggemar teknologi," ujar Aryo.
Namun, tantangan terbesar bagi Apple adalah strategi harga yang akan ditetapkan. Daya tarik iPhone 16 mungkin terancam oleh harga yang tinggi, yang dapat mengecewakan konsumen di Tanah Air. Aryo mengindikasikan bahwa strategi harga yang kurang baik dapat membatasi penetrasi pasar, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. "Berhasil tidaknya iPhone di Indonesia tergantung pada strategi keseluruhan mereka seperti pemasaran, promo, atau skema cicilan," tambahnya.
Di sisi lain, pemerhati pasar gawai, Herry SW, juga menekankan pentingnya mempercepat peluncuran iPhone 16 di Indonesia. Ia menyatakan bahwa jika penjualan tidak dilakukan secepat mungkin atau ditunda hingga setelah Lebaran, Apple berisiko kehilangan potensi penjualan yang signifikan. "Penjualannya akan bagus, terutama jika bisa dimulai sebelum Lebaran. Namun, Apple sudah kehilangan potensi penjualan yang angkanya lumayan," ungkap Herry.
Persaingan yang kembali memanas di pasar smartphone flagship Indonesia dipicu oleh keberadaan iPhone 16. Hal ini akan mendorong produsen lain untuk bersaing lebih agresif dalam menghadirkan produk unggulan mereka. Dengan hadirnya teknologi terbaru dari Apple, produsen smartphone lain diharapkan terus berinovasi untuk menarik konsumen.
Meskipun tantangan tetap ada, sertifikasi postel bagi iPhone 16 menunjukkan bahwa pasar smartphone di Indonesia masih memiliki daya tarik tersendiri. Para pelaku industri akan memantau dengan seksama bagaimana strategi pemasaran dan harga yang diambil oleh Apple dalam menghadapi kompetisi di tanah air. Sebagai hasilnya, peluncuran iPhone 16 dapat menjadi titik tolak baru dalam persaingan smartphone yang semakin ketat di Indonesia.