Senator AS Dorong SEC Tinjau Ulang Staking Crypto di Dana Pertukaran

Sejumlah senator Amerika Serikat mendesak Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) untuk mempertimbangkan kembali posisi mereka mengenai fitur staking dalam produk dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) kripto. Dalam sebuah surat yang dikirimkan pada hari Kamis, kelompok bipartisan senator, yang dipimpin oleh Cynthia Lummis, mengingatkan SEC tentang potensi manfaat dari praktik ini bagi investor.

Staking adalah proses di mana pemilik kripto mengunci token digital mereka untuk mendukung operasi blockchain sambil mendapatkan imbalan sebagai kompensasi. Meskipun staking dianggap penting untuk keamanan berbagai ekosistem, termasuk Ethereum, sebelumnya SEC dibawah kepemimpinan Gary Gensler menolak ide ini. Selama era kepemimpinan Gensler, SEC khawatir jika staking dianggap sebagai penawaran sekuritas yang tidak terdaftar, berdasarkan pengawasan mereka terhadap perusahaan seperti Kraken yang terlibat dalam praktik tersebut.

Dalam suratnya, para senator menekankan bahwa SEC harus mempertimbangkan kemungkinan dampak positif yang bisa diberikan kepada investor jika staking diizinkan dalam beberapa produk aset digital yang diperdagangkan di bursa. Mereka menyoroti bahwa langkah ini tidak hanya akan memperluas tawaran investasi tetapi juga dapat meningkatkan keamanan ekosistem digital.

Surat tersebut ditandatangani oleh sejumlah senator dari dua partai politik, termasuk Lummis, yang merupakan ketua subkomite senat yang fokus pada aset digital. Senator Kirsten Gillibrand dari New York dan Ron Wyden dari Oregon termasuk di antara sekutu Lummis dalam mendorong SEC untuk mengevaluasi ulang kebijakan mereka.

Berikut adalah beberapa poin penting yang diangkat dalam surat tersebut:

  1. Manfaat Bagi Investor: Senator mencatat bahwa dengan mengizinkan staking, investor dapat memperoleh imbalan yang lebih baik dari aset digital mereka.

  2. Keamanan Blockchain: Praktik staking dianggap sebagai bagian integral dari keamanan operasi di berbagai blockchain, sehingga mendukung bisnis dan pengguna yang terlibat di dalamnya.

  3. Stigma Negatif Terhadap Kripto: Penolakan SEC terhadap fitur ini dapat menciptakan stigma negatif terhadap industri kripto, yang tengah berupaya untuk mendapatkan pengakuan dan legitimasi dari regulator.

  4. Kepentingan Bipartisan: Pendekatan bipartisan dari senator menggambarkan pentingnya isu ini, mengingat dampaknya tidak hanya pada industri kripto, tetapi juga pada pasar investasi yang lebih luas.

Para pendukung staking berargumen bahwa yang dibutuhkan sekarang adalah pendekatan yang lebih terbuka dari pihak regulator, dan langkah ini dapat membuka jalan bagi inovasi dan pertumbuhan dalam lingkungan pasar digital yang semakin berkembang. Dengan semakin banyaknya pemangku kepentingan yang menyuarakan dukungan mereka terhadap praktik staking, diharapkan SEC akan mengambil langkah progresif dalam mengevaluasi kebijakan yang ada.

Terlepas dari adanya pendapat yang berbeda di antara regulator dan pelaku industri, kebutuhan akan kejelasan aturan dan dukungan bagi inovasi dalam sektor kripto tidak dapat diabaikan. Inisiatif dari senator ini dapat menjadi momentum untuk perubahan yang lebih besar dan mengarah kepada integrasi lebih lanjut antara aset digital dan pasar finansial tradisional.

Exit mobile version