Selamat Jalan Murphy: Elang Botak Kesayangan yang Jadi Ayah Angkat

Murphy, seekor elang botak yang sangat dicintai, telah meninggal dunia pada usia 33 tahun setelah terkena dampak dari badai hebat di Missouri. Kematian Murphy terjadi di World Bird Sanctuary di Valley Park, Missouri, dan menjadi berita duka bagi banyak penggemar, terutama setelah momen-momen menawannya di tahun 2023 ketika ia incubating sebuah batu yang kemudian mengundang perhatian publik.

Sebagai seekor elang yang telah melebihi rata-rata umur elang botak yang biasanya hanya mencapai 25 tahun, Murphy dikenal luas berkat perilakunya yang unik. Dalam beberapa bulan terakhir, ia mencuri perhatian para pengunjung di sanctuary dengan mengerami batu seolah-olah itu adalah telur. Keunikan tersebut tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menunjukkan naluri keibuannya. Manajemen sanctuary mencatat bahwa rasa sayangnya terlihat ketika ia diizinkan untuk merawat dan membesarkan seekor eaglet yang terluka. Eaglet tersebut berhasil disembuhkan dan dilepaskan kembali ke habitat alaminya. Selanjutnya, Murphy juga dipercayakan untuk merawat eaglet kedua, yang dijadwalkan akan dilepaskan kembali ke liar pada musim panas ini.

Kematian Murphy menyusul badai hebat yang melanda Missouri, yang mengakibatkan kerusakan parah serta kehilangan 12 jiwa. Meskipun pihak sanctuary memiliki rencana darurat untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem, mereka menjelaskan bahwa evakuasi tidak dilakukan karena tidak ada tornado yang mendekati fasilitas mereka. Tiga burung lain yang berada di shelter yang sama dengan Murphy berhasil selamat dari kejadian tersebut.

Sebuah prosedur necropsy dilakukan oleh dokter hewan untuk mengetahui penyebab kematian Murphy, dan hasilnya mengungkap bahwa elang tersebut mengalami trauma kepala. Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan melalui media sosial, pihak sanctuary menyatakan, “Kami tidak dapat menentukan apakah Murphy terkejut oleh sesuatu dan kemudian mengalami cedera saat melompat dari tempat bertenggernya, atau apakah angin dan curah hujan ikut berkontribusi terhadap cedera tersebut.”

Pihak sanctuary mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas kehilangan Murphy. Dalam upaya untuk menghormati warisannya, mereka merencanakan untuk memberi nama aviary tempat pelatihan elang yang akan datang dengan nama “Murphy’s Manor”, sebagai tanda penghormatan agar kenangan tentangnya dapat terus hidup selama puluhan tahun yang akan datang.

Murphy bukan hanya sekadar burung elang; ia telah menciptakan ikatan yang kuat dengan banyak orang yang mengunjunginya dan menyaksikan keajaiban insting alaminya. Dalam kurun waktu yang singkat, ia berhasil menjadi simbol harapan dan kasih sayang di antara penyelamat burung. Dalam banyak cara, kehadirannya di sanctuary bukan saja menjadi pelajaran tentang pelestarian alam tetapi juga tentang empati dan cinta yang bisa dibagikan oleh makhluk hidup.

Perlu dicatat bahwa keajaiban yang dibawa Murphy juga menjadi pengingat bahwa setiap makhluk hidup memiliki peran penting dalam ekosistem kita. Dengan demikian, momen-momen seperti yang ditunjukkan Murphy seharusnya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjaga dan melindungi lingkungan serta makhluk hidup di dalamnya. Keberanian dan kasih sayang yang ditunjukkan Murphy akan dikenang selamanya oleh mereka yang beruntung dapat mengamatinya secara langsung di sanctuary.

Exit mobile version