Sam Altman Bantah Klaim Elon Musk Soal Pembatasan Investor OpenAI

Sam Altman, CEO OpenAI, menegaskan bahwa klaim Elon Musk mengenai adanya larangan bagi investor OpenAI untuk berinvestasi di perusahaan saingan adalah tidak benar. Dalam sebuah pernyataan resmi yang disampaikan kepada seorang hakim di California pada hari Rabu, Altman menyatakan bahwa pernyataan tersebut tidak sesuai dengan fakta. "Klaim itu salah," ungkap Altman dalam dokumen yang diajukan sebagai tanggapan terhadap gugatan hukum yang dilayangkan oleh Musk.

Klaim yang dimaksud adalah bahwa Musk, CEO Tesla dan pendiri xAI, menuduh Altman bekerja sama dengan Microsoft untuk menghancurkan kompetisi secara ilegal. Salah satu poin utama dari gugatan tersebut adalah bahwa investor OpenAI diwajibkan untuk tidak berinvestasi di perusahaan saingan sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam putaran pendanaan terbaru OpenAI. Pernyataan Altman tersebut diajukan dalam upayanya untuk menolak permintaan Musk agar hakim memberikan perintah sementara yang akan melarang OpenAI dari praktik tersebut.

Altman menegaskan bahwa meskipun ada beberapa batasan, batasan tersebut tidak seperti yang digambarkan oleh Musk. "Saya tidak memberitahu investor pada putaran pendanaan bulan Oktober 2024 bahwa kemampuan mereka untuk berinvestasi di OpenAI tergantung pada kondisi tersebut, maupun menurut pengetahuan saya, tidak ada orang lain di OpenAI yang memberitahukan hal itu," jelas Altman. Ia menambahkan bahwa investor yang memiliki akses terus-menerus pada informasi rahasia OpenAI diberitahu bahwa akses mereka akan dihentikan jika mereka melakukan investasi aktif di perusahaan kompetitor.

Berikut adalah beberapa poin penting dari pernyataan Altman:

  1. Fakta Pertama: Altman menekankan bahwa larangan yang diterapkan terbatas dan hanya berkaitan dengan akses informasi sensitif.
  2. Fakta Kedua: Opsi untuk berinvestasi di perusahaan lain tidak dihalangi, selama investor tersebut tidak mengubah status mereka menjadi investor aktif atau memiliki hak suara di perusahaan kompetitor.
  3. Fakta Ketiga: Batasan ini diperlukan untuk melindungi informasi sensitif OpenAI dan merupakan praktik standar di industri.

Pernyataan ini muncul di tengah sengketa hukum yang lebih luas, di mana Musk berusaha untuk mengekang apa yang ia sebut sebagai praktik anti-persaingan yang melanggar hukum. Menurut pengacara Musk, praktik tersebut mengabaikan hukum antitrust federal dan bisa merugikan kompetisi di industri AI.

Selama sidang berlangsung pada hari Selasa, pengacara Musk, Marc Toberoff, menambahkan bahwa larangan bagi investor untuk mendanai para pesaing bukan hanya berlaku untuk putaran pendanaan terakhir, melainkan telah menjadi syarat umum bagi investor OpenAI. Ia juga mengklaim bahwa Departemen Kehakiman AS dan Komisi Perdagangan Federal telah memperingatkan bahwa praktik tersebut dapat melanggar hukum antitrust.

Di sisi lain, pengacara Altman dan Microsoft, yang juga terlibat dalam gugatan ini, mengatakan bahwa para investor tidak diberitahu untuk memboikot para pesaing. "Ada investor yang berinvestasi baik di xAI maupun OpenAI," ungkap Sarah Eddy, pengacara Altman. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada batasan informasi, tidak ada larangan total bagi investor untuk terlibat dengan perusahaan lain di sektor yang sama.

Dari segi pasar, OpenAI sedang mempertimbangkan putaran pendanaan baru yang dapat meningkatkan nilainya hingga mencapai $340 miliar, meskipun masih mengklaim sebagai entitas amal. Pengacara Musk berargumen bahwa OpenAI, yang saat ini menguasai sekitar 70% pasar, bekerja sama dengan Microsoft untuk meredam potensi pesaing lainnya.

Hakim Yvonne Gonzalez Rogers, yang memimpin kasus ini, belum mengambil keputusan mengenai usulan perintah injunksi yang diajukan oleh Musk. Namun, dia telah menjadwalkan sidang lanjutan mengenai permohonan dismiss pada 28 Mei mendatang. Di sisi lain, baik tim hukum Musk maupun Altman menyatakan kesiapan untuk menjalani persidangan pada akhir tahun 2026. Dengan ketegangan yang terus meningkat antara kedua titan teknologi ini, dinamika kompetisi dalam industri AI diperkirakan akan hadir dengan tantangan dan perubahan yang lebih besar.

Berita Terkait

Back to top button