
Malam ini, langit AS akan disuguhkan pemandangan luar biasa dengan hadirnya gerhana bulan total. Fenomena ini diperkirakan akan dimulai sekitar tengah malam waktu bagian timur (ET) dan mencapai fase puncaknya, yang dikenal sebagai totalitas, antara pukul 02:26 hingga 03:32 ET. Selama periode itu, bayangan Bumi akan sepenuhnya menutupi bulan, menjadikan bulan terlihat dengan warna merah yang dalam, sebuah efek yang populer disebut “bulan darah.”
Proses gerhana total ini akan berlangsung hingga sekitar pukul 06:00 ET. Para pengamat di seluruh sebagian besar Amerika Utara dan Selatan, serta wilayah barat Afrika dan Eropa, bagian timur Australia, Rusia, dan Jepang utara akan memiliki kesempatan untuk menyaksikan peristiwa langit ini.
Gerhana bulan total terjadi ketika Sang Matahari, Bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus di ruang angkasa, dengan Bumi berada di tengah. Bayangan yang dihasilkan oleh Bumi ini menutupi bulan, dan selama proses tersebut, cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi lebih banyak terfokus pada panjang gelombang merah. Hal ini menjelaskan mengapa bulan dapat tampak berwarna merah saat gerhana total terjadi; sifat cahaya ini juga berperan dalam membuat langit tampak biru dan matahari saat terbenam berwarna jingga.
Berbeda dengan gerhana matahari, semua fase dari gerhana bulan aman untuk dilihat dengan mata telanjang. Meskipun penggunaan teropong dan kamera bisa meningkatkan pengalaman, banyak orang dapat menikmati keindahan bulan darah ini tanpa alat bantu visual.
Namun, untuk para pengamat langit, ramalan cuaca malam ini menunjukkan bahwa banyak wilayah di AS mungkin akan dilanda kondisi berawan, mengurangi kemungkinan untuk menyaksikan fenomena ini secara langsung. Bagi mereka yang kehilangan kesempatan melihat gerhana malam ini, jangan khawatir. Gerhana bulan total berikutnya diharapkan akan terjadi pada 7 September, diikuti oleh gerhana lainnya pada 3 Maret 2026.
Total lunar eclipse, atau gerhana bulan total, adalah fenomena langit yang lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gerhana bulan sebagian, yang dapat terjadi hingga tiga kali dalam setahun. Pada tahun 2024, tidak ada gerhana bulan yang terjadi secara total; gerhana total terakhir terjadi pada tahun 2022.
Bagi astronomi dan penggemar fenomena langit lainnya, penting untuk memahami bahwa gerhana bulan total memberi kesempatan bagi kita semua untuk menyaksikan keajaiban alam semesta dengan cara yang sederhana dan mudah. Sejarah astronomi kita dipenuhi dengan momen-momen menakjubkan yang sering kali menimbulkan rasa ingin tahu dan kekaguman. Malam ini adalah contoh sempurna dari salah satu peristiwa tersebut, yang menawarkan pelajaran menarik tentang sains dan keindahan alam.
Acara ini tidak hanya menjadi tontonan yang mengesankan, tetapi juga merupakan peluang untuk mendidik masyarakat tentang sains, terutama tentang sifat cahaya dan bagaimana atmosfer kita berinteraksi dengan sinar matahari. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk melihat bulan merah yang menghiasi langit malam ini; meskipun cuaca mungkin tidak bersahabat, tetaplah terhubung dengan komunitas pengamat langit untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang fenomena luar biasa ini.