
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) tengah bersiap menghadapi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada 14 April 2025. Salah satu agenda utama dalam rapat ini adalah perubahan susunan direksi perseroan. Dalam informasi resmi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank CIMB Niaga akan mengusulkan pengunduran diri Tjioe Mei Tjuen dari jabatannya sebagai Direktur, serta mengangkat Rico Usthavia Frans sebagai penggantinya.
Pengunduran diri Tjioe Mei Tjuen yang merupakan Direktur Operations & IT CIMB Niaga, telah diterima perseroan pada 12 Maret 2025 terkait masa pensiunnya. Sebagai pengganti, Rico Usthavia Frans menjadi satu-satunya kandidat yang diusulkan untuk mengisi posisi tersebut. Sebelumnya, Rico menjabat sebagai Direktur IT di PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sejak 2024 dan memiliki pengalaman yang luas di dunia perbankan dan teknologi informasi.
Berikut adalah informasi lebih lanjut mengenai latar belakang Rico Usthavia Frans:
Karir di Perbankan dan Teknologi Informasi:
- Sebelum bergabung dengan XL Axiata, Rico adalah Direktur IT di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selama periode 2016-2021.
- Dia memulai karirnya di Citibank N.A. pada tahun 1995 dan berpengalaman bekerja di Schlumberger, sebuah perusahaan teknologi global, sejak 1993.
Pendidikan:
- Rico meraih gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1992 dan saat ini berusia 55 tahun.
- Peran dalam CIMB Niaga:
- Jika disetujui oleh para pemegang saham dalam RUPST, masa jabatan Rico sebagai Direktur CIMB Niaga akan efektif pada tanggal yang ditentukan dalam rapat dan juga harus mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
RUPST juga akan mempertahankan sejumlah wajah lama dalam jajaran direksi. Lani Darmawan akan kembali diangkat sebagai Presiden Direktur, sedangkan posisi Direktur lainnya akan diisi oleh John Simon, Lee Kai Kwong, Rusly Johannes, Joni Raini, Henky Sulistyo, dan Noviady Wahyudi. Selain itu, Vera Handajani akan kembali diangkat sebagai komisaris perseroan.
CIMB Niaga juga mencatatkan prestasi positif dengan membukukan laba bersih sebesar Rp6,9 triliun sepanjang tahun 2024, tumbuh sebesar 5,30% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,55 triliun. Lani Darmawan mengatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi "Forward23+" dalam memastikan pertumbuhan berkelanjutan di berbagai segmen bisnis.
Dalam keterangannya, Lani menyatakan, "Kami dapat menghadirkan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta memberikan nilai positif bagi masyarakat luas, dengan tetap berfokus pada inovasi digital dan meningkatkan customer experience."
Dengan mengusulkan penataan ulang direksi, CIMB Niaga menunjukkan komitmennya untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kinerja perusahaan di tengah kompetisi industri perbankan yang kian ketat. Perubahan ini diharapkan dapat membawa energi baru dan membawa bank ini ke arah yang lebih baik, sejalan dengan kebutuhan dan ekspektasi nasabah yang terus berkembang. RUPST mendatang akan menjadi momen penting bagi CIMB Niaga untuk menetapkan arah strategis jangka panjang di pasar keuangan Indonesia.