Ronaldo Nazario Pecat Manajer Kedua Musim Ini Usai Delapan Laga

Real Valladolid melakukan perombakan besar di jajaran manajerial mereka dengan pemecatan Diego Cocca setelah hanya delapan pertandingan. Keputusan ini diumumkan pada Senin malam, menjadikan Cocca sebagai manajer kedua yang dipecat oleh klub yang dimiliki oleh Ronaldo Nazario dalam satu musim ini. Cocca, yang baru menjabat sebagai kepala pelatih, tidak mampu memperbaiki performa tim yang terpuruk di dasar klasemen La Liga.

Pertemuan antara Cocca, asistennya Marcelo Goux, dan Direktur Olahraga Domingo Catoira menghasilkan kesepakatan untuk berpisah. Hanya beberapa jam setelah pertemuan tersebut, pihak klub mengonfirmasi bahwa Cocca dan Goux telah resmi meninggalkan posisi mereka. Álvaro Rubio, pelatih tim B yang sebelumnya menjabat sebagai pelatih sementara selama tiga pertandingan setelah Paulo Pezzolano dipecat, kembali ditunjuk sebagai pelatih interim.

Kekalahan telak 4-0 melawan Sevilla pada akhir pekan lalu menjadi titik nadir bagi Cocca. Setelah pertandingan tersebut, ia meminta maaf kepada para penggemar atas hasil buruk dan cara timnya dikalahkan. Cocca datang dengan reputasi yang cukup baik berkat prestasinya di Argentina dan Meksiko, tetapi sikapnya yang blak-blakan dan kritis terhadap timnya sendiri tampaknya tidak diterima dengan baik. Performa buruk timnya, yang hanya meraih satu kemenangan dari delapan pertandingan, membuat posisi manajer menjadi tidak mungkin dipertahankan.

Secara khusus, hasil buruk yang dialami Valladolid di bawah Cocca mencakup:

  1. Satu kemenangan: Hanya berhasil meraih satu kemenangan, yaitu melawan Real Betis di awal Januari.
  2. Tujuh kekalahan: Menghadapi tujuh kekalahan dalam delapan pertandingan, termasuk kekalahan mengejutkan di Copa del Rey oleh tim dari liga yang lebih rendah, Ourense.
  3. Mencapai puncak kesulitan: Saat ini, Valladolid terjebak di posisi terakhir klasemen dengan 15 poin dari 24 pertandingan.

Dalam pandangan umum, Valladolid dianggap sebagai kandidat kuat untuk terdegradasi, terutama karena mereka delapan poin di bawah zona aman. Tim ini juga mencatatkan statistik mengecewakan, dengan catatan pertahanan terburuk di La Liga dengan 52 gol kebobolan dan serangan terlemah dengan hanya 15 gol yang dicetak.

Para fans Valladolid mengekspresikan kekecewaannya, termasuk kritik yang lebih luas terhadap Ronaldo Nazario sebagai pemilik klub. Mereka meyakini bahwa klub mengalami pengelolaan yang buruk, yang telah menjadi keluhan lama. Salah satu penggemar yang diinterogasi menyatakan, “Kami merasa bahwa pemilik seharusnya lebih bertanggung jawab. Tidak mungkin satu tim dengan sejarah seperti kami terjebak di situasi ini.”

Setelah pemecatan Cocca, kini manajemen klub mencoba memperbaiki situasi dengan harapan bahwa Rubio dapat membawa perubahan positif dalam performa tim. Keputusan untuk mengganti manajer di tengah musim menunjukkan betapa seriusnya pihak klub melihat posisi mereka di liga.

Real Valladolid kini menghadapi tantangan besar untuk bangkit dari keterpurukan ini dan menemukan kembali performa yang membawa mereka promosi ke La Liga. Dengan ketidakpastian di kursi manajer dan kritik yang terus mengalir, masa depan klub di liga teratas Spanyol tetap menjadi tanda tanya besar. Fokus kini tertuju pada upaya selanjutnya dari pihak manajemen untuk menemukan solusi cepat sebelum terlambat.

Exit mobile version