
Video lama yang memperlihatkan kebakaran tragis pada kereta api di Pakistan kembali viral setelah beredar dalam unggahan yang menyesatkan. Banyak pihak mengklaim bahwa video tersebut mencerminkan insiden kebakaran fatal yang terjadi pada Februari 2025 dan mengakibatkan lima orang tewas. Namun, faktanya video tersebut merupakan cuplikan dari kebakaran yang menewaskan 74 orang dalam sebuah insiden pada Oktober 2019.
Video tersebut, memperlihatkan beberapa gerbong kereta yang dilalap api, telah ditonton lebih dari 123.000 kali sejak pertama kali diunggah di Facebook pada 9 Februari 2025. Dalam unggahan berbahasa Urdu, penjelasannya menyebutkan, “Breaking News. Lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka setelah kereta Tezgam terbakar dekat stasiun Liaqatpur Tanwari.” Menurut informasi, kereta tersebut sedang dalam perjalanan dari Karachi menuju Lahore.
Kereta Tezgam adalah salah satu layanan kereta api tertua dan paling populer di Pakistan, menghubungkan kota pelabuhan selatan Karachi dengan kota garrison Rawalpindi, yang dekat dengan Islamabad. Liaqatpur adalah salah satu kota yang terletak di jalur kereta tersebut di tengah Pakistan.
Namun, pihak kepolisian Liaqatpur dan juru bicara Pakistan Railways menegaskan bahwa tidak ada insiden kebakaran kereta terbaru. “Tidak ada insiden kebakaran pada kereta dalam satu tahun terakhir,” tegas Babar Ali Raza, juru bicara Pakistan Railways, pada 17 Februari lalu, menambahkan bahwa video tersebut sebenarnya menunjukkan kejadian kebakaran yang terjadi di tahun 2019.
Melalui pencarian gambar terbalik di Google, video yang salah diklaim itu dapat dilacak ke laporan tentang kebakaran pada kereta Tezgam Express di bulan Oktober 2019, yang mengakibatkan 74 orang kehilangan nyawa. Kebakaran tersebut dipicu oleh ledakan tabung gas yang digunakan oleh penumpang untuk memasak sarapan, yang menyebarkan api ke tiga gerbong saat kereta melewati Rahim Yar Khan, yang terletak di provinsi Punjab.
Penggunaan tabung gas di dalam kereta seharusnya dilarang, dan mantan menteri perkeretaapian Pakistan Sheikh Rasheed Ahmed menyebutkan bahwa mengizinkan keberadaan gas tersebut di dalam kereta adalah sebuah “kesalahan”. Cuplikan video tersebut sempat dibagikan oleh berbagai media, termasuk akun-akun di platform X oleh BBC Urdu dan 92 News pada 31 Oktober dan 1 November 2019.
Berbagai komentar di unggahan yang menyesatkan itu menunjukkan kesedihan pengguna media sosial. Salah satu komentar berbunyi, “Sangat menyedihkan,” sementara yang lain menyatakan, “Semoga Allah memberi rahmat. Mengapa semua gerbong tiba-tiba terbakar?” Pihak-pihak tersebut tampaknya tidak menyadari bahwa video tersebut bukan merupakan gambaran dari kejadian terkini.
Melihat tingginya tingkat kecemasan dan perhatian terhadap kasus kebakaran kereta api di Pakistan, penting bagi publik untuk memahami fakta di balik informasi yang beredar. Masyarakat disarankan untuk selalu melakukan penyelidikan lebih lanjut sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi yang mereka terima, terutama di platform media sosial. Penegasan dari pihak berwenang dan verifikasi fakta sangat penting untuk mencegah penyebaran disinformasi yang dapat menambah rasa ketidakpastian di kalangan masyarakat.