
Shares of Panasonic Holdings Corp. mengalami lonjakan terbesar dalam 11 tahun terakhir, dengan kenaikan mencapai 15%, setelah perusahaan tersebut mengumumkan rencana restrukturisasi yang melibatkan pengurangan tenaga kerja dan penjualan beberapa unit usaha yang berkinerja rendah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Panasonic untuk beralih ke sektor-sektor yang lebih menguntungkan, terutama dalam bidang pendanaan pusat data AI.
Perusahaan yang berbasis di Osaka ini dikenal dengan produk-produk beragamnya yang mencakup pengering rambut, komputer, dan baterai lithium-ion yang digunakan oleh Tesla Inc. Dalam pernyataan resmi yang dirilis, Panasonic menegaskan komitmennya untuk melakukan perubahan signifikan baik dalam struktur bisnis maupun tenaga kerjanya. Langkah ini diambil setelah CEO Panasonic, Yuki Kusumi, mengungkapkan bahwa operasi TV yang telah lama ada di perusahaan tengah dalam tinjauan kembali. Kenaikan saham Panasonic terjadi seiring dengan berita tersebut, mencatatkan lonjakan intraday terbesar sejak Februari 2014.
Dalam pernyataannya, Kusumi menekankan bahwa ada kemungkinan alternatif selain penjualan untuk unit TV perusahaan, yang menunjukkan niatan perusahaan untuk mempertimbangkan berbagai opsi yang mungkin diambil. “Sebagian diri saya tak bisa tidak merasa sentimental tentang televisi kami,” ujarnya, menambahkan bahwa perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan lebih dari ¥150 miliar (sekitar $966 juta) pada Maret 2027 dan menambah keuntungan lebih lanjut sebesar ¥150 miliar pada Maret 2029.
Salah satu aspek penting dari strategi restrukturisasi ini adalah penggabungan basis produksi, penjualan, dan logistik perusahaan. Menurut analisis dari Citi, langkah-langkah ini dianggap sebagai “operasi bedah yang cukup drastis.” Hussein memperkirakan bahwa Panasonic akan melakukan pengurangan karyawan secara substansial sambil melihat potensi penjualan beberapa unit bisnis. “Kami percaya tim manajemen siap sepenuhnya dan merasakan urgensi untuk bertindak,” tambahnya.
Kusumi juga menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalam operasional perusahaan serta menjalin kerja sama dengan perusahaan AI, Anthropic, untuk meningkatkan pendapatan yang berhubungan dengan teknologi tersebut. Panasonic mengincar pasar yang terus berkembang, terutama dalam kebutuhan komponen dan material yang efisien dan tahan panas di pusat data.
Sebagai salah satu pemimpin global di bidang elektronik konsumen, Panasonic kini berperan sebagai pemasok baterai utama untuk Tesla. Perusahaan ini berusaha untuk memperluas lini produk di bidang perangkat lunak sembari tetap bersaing di sektor peralatan rumah tangga dan industri. Pada kuartal Desember lalu, Panasonic melaporkan kenaikan laba operasional sebesar 4%, yang didorong oleh segmen gaya hidupnya yang mencakup peralatan rumah tangga seperti microwave dan penyedot debu.
Dengan adanya undang-undang Pengurangan Inflasi yang disahkan oleh mantan Presiden AS Joe Biden, yang memberikan kredit pajak untuk pabrik baterai di AS, Panasonic menjadi salah satu perusahaan yang diuntungkan. Mereka memiliki pabrik baterai di Nevada dan berencana untuk memperluas produksi di Kansas, serta tidak melihat kemungkinan pembatalan kredit pajak tersebut.
Analis industri senior, Masahiro Wakasugi, juga menyoroti potensi pertumbuhan keuntungan Panasonic melalui penjualan AI generatif. Dengan harapan bahwa Panasonic dapat mencapai target penjualan dan laba operasionalnya untuk tahun fiskal 2025 yang berakhir pada bulan Maret, peningkatan permintaan terkait baterai dari pelanggan pusat data juga diharapkan dapat menambah laba. Selain itu, efisiensi produksi di pabrik AS diharapkan akan berkontribusi positif terhadap laba mereka, sementara permintaan akan bagian dan material elektronik untuk AI yang generatif tetap menunjukkan tanda-tanda yang baik.
Perubahan yang diusulkan oleh Panasonic menunjukkan sebuah langkah strategis untuk beradaptasi dengan dinamika pasar yang cepat berubah dan memberikan harapan bagi peningkatan kinerja perusahaan di masa depan.