
Kastil Windsor, salah satu simbol penting dalam sejarah monarki Inggris, mencatat sejarah baru dengan dibukanya pintunya bagi umat Muslim untuk berbuka puasa pada sore hari. Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 1.000 tahun, ruang-ruang kenegaraan di Kastil Windsor dijadikan tempat untuk acara iftar, sebuah tradisi di bulan suci Ramadan yang mempertemukan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk berbagi makanan dan kebersamaan.
Acara ini diselenggarakan oleh Royal Collection Trust bekerja sama dengan Ramadan Tent Project. St George’s Hall, yang biasanya digunakan untuk jamuan kenegaraan, menyambut hangat para tamu yang datang untuk berbuka puasa. Dengan langkah ini, Raja Charles III menunjukkan komitmennya terhadap keberagaman agama serta dukungannya untuk dialog antaragama di Inggris.
Simon Maples, Direktur Operasi Pengunjung Kastil Windsor, menegaskan bahwa pembukaan acara buka puasa ini adalah sebuah langkah bersejarah. “Raja Charles III telah lama mendukung keberagaman agama dan dialog antaragama. Acara ini mencerminkan komitmen tersebut dengan menyambut masyarakat dari berbagai latar belakang untuk berbuka puasa di lingkungan kerajaan,” ujar Maples. Pernyataan ini menunjukkan bahwa monarki Inggris tidak hanya berfokus pada tradisi dan sejarah, tetapi juga memperhatikan perkembangan sosial dan multi-kultural di negara tersebut.
Omar Salha, pendiri dan CEO Ramadan Tent Project, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Raja Charles. Ia mengungkapkan bahwa acara ini memberikan kesempatan luar biasa bagi masyarakat untuk mempererat hubungan antar komunitas dan mendorong pemahaman lintas budaya. "Kami sangat bangga bisa menjalankan acara ini di Kastil Windsor, dan kami berharap ini dapat menjadi langkah awal untuk lebih banyak kolaborasi di masa depan," katanya.
Berikut beberapa poin penting mengenai acara iftar di Kastil Windsor:
- Sejarah Baru: Ini adalah kali pertama dalam sejarah 1.000 tahun Kastil Windsor mengizinkan umat Muslim untuk berbuka puasa di ruang kenegaraannya.
- Keterlibatan Komunitas: Acara ini melibatkan kerja sama antara Royal Collection Trust dan Ramadan Tent Project, menunjukkan kolaborasi antara institusi kerajaan dan komunitas Muslim.
- Lingkungan Inklusif: Raja Charles III dan penyelenggara berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana semua orang merasa diterima, terlepas dari latar belakang agama atau budaya.
- Menguatkan Hubungan Antar Komunitas: Acara ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antar komunitas dan meningkatkan kerukunan serta toleransi.
- Pengalaman Berharga: Bagi para peserta, berbuka puasa di Kastil Windsor merupakan pengalaman yang sangat berharga dan memberikan momen-momen berkesan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.
Bagi umat Muslim yang hadir, berbuka puasa di lokasi yang begitu bersejarah memberikan makna tersendiri. Mereka merasa terhormat dan beruntung bisa menyaksikan secara langsung bagaimana keragaman budaya dapat dirayakan dalam suasana yang megah. Pengalaman ini tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati hidangan berbuka puasa, tetapi juga menciptakan ruang untuk interaksi dan pemahaman yang lebih dalam antarindividu dari berbagai latar belakang.
Acara ini bisa menjadi sebagian kecil dari upaya yang lebih besar untuk mempromosikan kerukunan antaragama di Inggris. Dengan menciptakan ruang bagi komunitas Muslim untuk berbagi dalam tradisi mereka, Raja Charles III tidak hanya menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya toleransi dan saling menghormati di tengah masyarakat yang semakin beragam. Melalui langkah ini, diharapkan Inggris dapat terus menjadi contoh dialog yang harmonis di dunia yang terfragmentasi.