Bisnis

PT IIF Catat Laba Bersih Rp122,51 Miliar 2024, Tumbuh 17,6%

PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berhasil mencatatkan pencapaian yang menggembirakan pada laporan keuangannya tahun 2024 dengan laba bersih mencapai Rp122,51 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp104,15 miliar, berdasarkan laporan yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia pada 18 Februari 2025.

Laba bersih tersebut melampaui target awal IIF, yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp120 miliar. Siva Rahmadani, Head of Corporate Communication Department IIF, menyatakan keyakinannya bahwa perusahaan dapat mencapai pertumbuhan laba bersih kisaran 14% hingga 15%. "Kami merasa optimis bisa menembus angka laba bersih yang lebih tinggi," ungkapnya.

Pencapaian laba bersih ini sejalan dengan total pendapatan usaha yang tertera sebesar Rp1,37 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan tipis 2,9% dibandingkan Rp1,33 triliun pada periode yang sama di tahun lalu. Dari total pendapatan tersebut, sebagian besar berasal dari pendapatan bunga yang mencapai Rp1,18 triliun, meski mengalami penurunan 4% dari Rp1,23 triliun pada tahun sebelumnya.

Meskipun laba bersih dan pendapatan usaha menunjukkan tren positif, PT IIF juga memperlihatkan penurunan dalam total aset dan liabilitas. Total aset per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp14,65 triliun, menurun 3% dibandingkan Rp15,10 triliun pada tahun lalu. Total liabilitas perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 10,8%, kini berada di angka Rp11,34 triliun. Namun, di sisi lain, total ekuitas meningkat signifikan sebesar 38,6% menjadi Rp3,31 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan di tengah tantangan yang ada.

Untuk meningkatkan labanya, PT IIF mengutamakan tiga strategi kunci yang bakal memandu langkah perusahaan ke depan. Berikut adalah beberapa strategi tersebut:

  1. Memperkuat Daya Saing: IIF berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya di pasar infrastruktur, yang merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung pertumbuhan laba.

  2. Ekspansi Bisnis: Ekspansi menjadi salah satu fokus utama untuk menjangkau area atau proyek baru yang dapat meningkatkan pendapatan dan mengoptimalkan potensi laba.

  3. Peningkatan Kinerja Keuangan: Upaya terus menerus akan dilakukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Siva Rahmadani menegaskan bahwa fokus ini diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. “Dengan mengimplementasikan strategi-strategi ini, kami optimis IIF akan mampu terus tumbuh dan memberikan nilai lebih baik bagi seluruh pemangku kepentingan,” katanya.

Prestasi IIF di tahun 2024 menunjukkan kapasitasnya untuk beradaptasi dengan kondisi pasar dan menciptakan nilai meskipun dalam situasi yang penuh tantangan. Pendekatan perusahaan dalam mengelola risiko serta mencari peluang di sektor infrastruktur patut dicontoh oleh institusi lain di industri yang sama.

Dengan hasil yang memuaskan ini, PT IIF kini menantikan tantangan di tahun-tahun mendatang dengan harapan bisa mempertahankan tren positif dan terus berkiprah dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia. Keberhasilan ini semakin meneguhkan posisi IIF sebagai pemain kunci dalam sektor keuangan infrastruktur yang tak hanya memprioritaskan laba tetapi juga memberikan dampak positif bagi pembangunan negara.

Hendrawan adalah penulis di situs spadanews.id. Spada News adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi terbaru lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button