
Pada hari Kamis, harga Bitcoin, cryptocurrency terbesar di dunia, mengalami penurunan sebesar 9%. Meskipun demikian, sejumlah analis menunjukkan optimisme karena pasar mungkin belum sepenuhnya memperhitungkan kebijakan pro-kripto terbaru yang diperkenalkan di bawah pemerintahan Trump, yang diprediksi dapat mendorong harga Bitcoin naik.
Michaël van de Poppe, pendiri MN Capital, menyatakan bahwa saat ini kita berada dalam suatu ekosistem yang didukung oleh “pemerintah paling optimis” mengenai adopsi cryptocurrency. “Pemerintah saat ini berdiri di belakang perspektif tokenisasi semua aset, ekosistem terdesentralisasi, dan adopsi Bitcoin ke dalam neraca pemerintah”, ujarnya. Menurutnya, situasi ini menciptakan “badai sempurna” bagi pasar bull yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Reaksi pasar terhadap langkah-langkah kebijakan ini sangat penting. Brandon Mintz, CEO Bitcoin Depot, juga menyoroti bahwa pemerintahan Trump membuat pernyataan jelas mengenai pentingnya cryptocurrency. “AS perlu memandang kripto dengan serius,” jelasnya dalam sebuah wawancara. Dalam konteks ini, Bitcoin saat ini diperdagangkan dengan harga $96,463.
Institusi keuangan besar seperti Standard Chartered meramalkan bahwa harga Bitcoin dapat mencapai $500,000 jika Trump terpilih kembali. Jeff Park, Kepala Strategi Alpha di Bitwise Asset Management, bahkan mengemukakan kemungkinan yang lebih tinggi. Ia memperkirakan bahwa Bitcoin bisa menyentuh angka $1 juta pada tahun ini jika pemerintah AS menciptakan cadangan strategis Bitcoin. Namun, Park memberikan catatan bahwa probabilitas skenario tersebut kurang dari 10%.
Sementara itu, di tengah pergerakan yang berfluktuasi ini, cryptocurrency terbesar kedua, Ether, juga mengalami penurunan harga menjadi sekitar $2,686. Pemindahan minat investor ke Bitcoin dan Solana semakin terlihat, sehingga Ether kehilangan dukungan dari investor baru. Laporan tren kripto terbaru dari Gemini dan Glassnode menunjukkan adanya pergeseran ini, di mana sifat investor saat ini lebih condong kepada Bitcoin dan Solana, yang merupakan cryptocurrency terbesar kelima di dunia.
Pasar cryptocurrency global secara keseluruhan mengalami stagnasi dengan nilai total mencapai $3,15 triliun, mengalami penurunan 1% dalam 24 jam terakhir berdasarkan data dari CoinMarketCap. Tren ini menunjukkan adanya ketidakpastian dan volatilitas yang terus menghinggapi dunia cryptocurrency, namun ditengah semua perubahan ini, harapan akan kebijakan pro-kripto tetap mengemuka.
Analisis ini menggambarkan bagaimana dinamika kebijakan pemerintah dapat memengaruhi pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat. Para ahli melihat periode ini sebagai waktu yang krusial, di mana kebijakan yang mendukung adopsi cryptocurrency dapat menciptakan lonjakan harga yang signifikan. Hunger untuk inovasi di sektor keuangan dan adopsi cryptocurrency oleh institusi besar diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Menariknya, dalam pandangan pasar ke depan, para analis dan investor mengawasi dengan cermat bagaimana keputusan pemerintah akan berpengaruh terhadap penerimaan Bitcoin dan aset digital lainnya. Kami berada di ambang perubahan besar dalam cara masyarakat memandang dan menggunakan cryptocurrency, dan proyeksi optimis ini dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan di sepanjang 2025.