Sains

Perusahaan Florida Ciptakan Teknologi Baru Atasi Krisis Perumahan

Di tengah krisis perumahan yang melanda banyak wilayah di Amerika Serikat, sebuah perusahaan di Florida mengusung teknologi baru yang menjanjikan solusi cepat dan efisien untuk mengatasi masalah tersebut. Renco, yang dipimpin oleh Patrick Murphy, mantan anggota kongres dari Florida, mengklaim dapat membangun rumah dalam waktu singkat, hanya dalam hitungan minggu, dengan biaya yang lebih rendah.

Meningkatnya harga bahan bangunan di seluruh negeri, yang menurut analisis CBS News telah meningkat sebesar 47% sejak 2016, memberikan tantangan besar bagi proses rekonstruksi setelah bencana seperti kebakaran hutan yang merusak lebih dari 16.000 rumah di California pada bulan Januari lalu. Dengan teknologi inovatif ini, Renco berharap dapat memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan tempat tinggal.

Renco menggunakan bahan bangunan yang terbuat dari campuran kaca, plastik daur ulang, dan material lain yang terinspirasi oleh blok Lego. “Kami bisa memproduksi sekitar 16 rumah per hari di fasilitas ini,” kata Murphy, yang berharap dapat meningkatkan operasi pabrik di Jupiter, Florida, mulai April mendatang. Rumah-rumah yang dibangun memiliki ketahanan terhadap angin hingga 240 mph dan lebih tahan terhadap api dibandingkan dengan rumah tradisional yang terbuat dari bata atau kayu.

Teknologi yang digunakan Renco tidak hanya cepat dalam konstruksi, tetapi juga menawarkan keunggulan lain. “Kami memutuskan untuk memulai di area yang paling sulit, dan melakukan pengujian selama bertahun-tahun untuk memastikan bahwa rumah ini dapat bertahan terhadap badai kategori 5,” tambah Murphy. Contoh keberhasilan ini dapat dilihat dari pembangunan kompleks apartemen pertama di negara ini, di mana empat gedung dengan 96 unit selesai dibangun hanya dalam waktu delapan minggu.

Meskipun biaya awal untuk bahan-bahan Renco sedikit lebih tinggi, perusahaan mengklaim bahwa mereka masih dapat menghemat hingga 20% berkat pengurangan waktu dan tenaga kerja. Proses bangunan menjadi lebih efisien, di mana dua pekerja dapat menyelesaikan rumah seluas 2.000 kaki persegi dalam satu hari. Hal ini tentunya memberikan kemudahan, terutama ketika tenaga kerja terampil tidak selalu mudah ditemukan.

Dengan keunggulan di bidang ketahanan, Renco juga mencatat bahwa rumah yang mereka bangun memiliki jangka waktu pemanfaatan yang panjang, sehingga asuransi untuk bangunan pertama mereka lebih murah sekitar 20% dibandingkan dengan rumah konvensional. “Ini tidak membusuk, tidak berkarat, dan hama tidak memakan bahan ini,” ungkap Murphy, memberikan kejelasan tentang daya tahan produk mereka.

Ahli arsitektur Illya Azaroff dari City University of New York menyatakan bahwa inovasi seperti yang dihadirkan Renco merupakan titik balik penting dalam industri konstruksi. Menurutnya, dengan lebih dari 114 juta orang di seluruh dunia yang terpaksa kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam dan buatan manusia, momen ini harus dimanfaatkan untuk melakukan perubahan yang kuat.

Azaroff menekankan perlunya keberanian untuk mencoba cara-cara baru dalam konstruksi, meskipun produk seperti Renco mungkin memiliki batasan desain yang terlihat lebih kotak dibandingkan bangunan tradisional. Namun, manfaat struktural dan efisiensi waktu yang ditawarkan saat ini sangat krusial. “Ketika saya melihat inovasi di pasar seperti ini, kami dapat membangun dengan ketahanan terhadap api, gempabumi, dan angin badai. Yang kami butuhkan hanyalah kemauan politik untuk melakukannya,” tutup Azaroff.

Dengan pendekatan yang inovatif dan efisien, Renco berupaya mengatasi salah satu masalah besar di masyarakat saat ini—krisis perumahan. Melalui teknologi baru ini, mereka tidak hanya sekadar membangun rumah, tetapi juga memberikan harapan untuk masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Hendrawan adalah penulis di situs spadanews.id. Spada News adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi terbaru lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button