Istilah “healing” dalam konteks pengobatan dan pemulihan mental mulai semakin populer di kalangan masyarakat, terutama di era modern ini. Banyak individu, khususnya generasi muda, mulai mendalami praktik ini ketika mereka mengalami berbagai tekanan emosional, seperti perpisahan, kehilangan, atau bahkan kesulitan sehari-hari yang diperoleh dari rutinitas kerja. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan healing? Mari kita telaah pemahaman dan manfaatnya, serta kaitannya dengan trauma healing.
Pengertian Healing
Healing berasal dari kata dasar “heal” yang berarti menyembuhkan atau memulihkan. Dalam konteks ini, healing merujuk kepada suatu proses yang bertujuan untuk meringankan dan memulihkan beban mental individu. Proses ini tidak hanya berkaitan dengan penyembuhan, tetapi lebih kepada pemulihan diri dari pengalaman traumatis atau luka emosional yang mungkin sulit untuk dihilangkan sepenuhnya.
Luka batin dan pengalaman traumatis kerapkali meninggalkan bekas yang tidak dapat sepenuhnya dihapus. Seperti yang diungkapkan oleh psikolog klinis, Veronica Adesla, healing dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan profesional, dan salah satu cara yang sering diambil adalah dengan berlibur atau menjauhkan diri dari sumber stres.
Apa Saja Manfaat Healing bagi Kehidupan Seorang Individu?
Healing memiliki banyak manfaat yang signifikan bagi kehidupan seseorang, pada semua tahapan usia dan berbagai latar belakang. Setiap individu pasti memiliki peristiwa traumatis dalam hidupnya, dan healing dapat membantu mereka untuk lebih menghadapi kenyataan tersebut. Berikut ini adalah beberapa manfaat penting dari proses healing:
1. Lebih Bijak dalam Mengambil Keputusan
Setelah menjalani proses healing, individu sering kali merasa lebih “ringan” dan lebih bijak dalam mengambil keputusan. Beban mental yang berat sebelumnya dapat mempengaruhi pola pikir, sehingga pemulihan ini penting untuk mendapatkan kejelasan dalam proces pengambilan keputusan yang lebih matang.
2. Meningkatkan Produktivitas
Productivitas seorang individu sangat tergantung pada kondisi mentalnya. Dengan melakukan healing, seseorang dapat meningkatkan daya fokus dan efisiensi dalam pekerjaan. Proses ini sangat penting, terutama bagi mereka yang baru saja mengalami peristiwa traumatis.
3. Menjadikan Hidup Lebih Bermakna
Dengan mendapatkan perspektif baru dari proses healing, seseorang dapat melihat hidup tidak hanya dari luka batin yang dialaminya. Mereka dapat berdamai dengan masa lalu dan merasa bahwa hidup ini lebih berarti, sehingga berupaya untuk kembali aktif melakukan hal-hal positif.
4. Menjadikan Diri Kita Sebagai Sosok yang Lebih Dewasa
Pengalaman buruk sering kali memberikan pembelajaran yang berharga. Melalui healing, individu dapat tumbuh menjadi lebih dewasa, mampu menghadapi tantangan hidup dan bersikap lebih baik terhadap diri sendiri dan orang lain.
Mengenal Apa Itu Trauma Healing
Trauma healing adalah proses penanganan psikis yang dilakukan untuk mengatasi dampak negatif dari pengalaman traumatis yang dialami seseorang. Seperti yang dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, trauma adalah keadaan jiwa yang tidak normal akibat tekanan jiwa atau cedera jasmani. Trauma dapat muncul dari berbagai peristiwa, seperti bencana alam, kehilangan orang yang dicintai, atau pengalaman buruk lainnya.
Proses trauma healing ini penting untuk menyeimbangkan kembali kondisi mental yang terganggu akibat peristiwa yang dialami. Menurut peneliti, Muhammad, trauma healing juga berfungsi untuk mencegah perkembangan gangguan mental yang lebih serius, seperti Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Bagaimana Reaksi Trauma yang Dialami Oleh Seseorang?
Reaksi terhadap trauma bisa berbeda-beda untuk setiap individu. Berikut adalah beberapa tipe reaksi jiwa yang telah diidentifikasi oleh para pakar:
- Complex Trauma: Trauma yang berkepanjangan dan berulang.
- PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder): Reaksi jangka panjang yang dapat muncul setelah menghadapi peristiwa traumatis.
- Developmental Trauma Disorder: Pengalaman traumatis yang terjadi pada masa kanak-kanak dan mempengaruhi perkembangan individu.
Apa Perbedaan Stres dan Trauma?
Banyak orang kesulitan membedakan antara stres dan trauma. Meskipun keduanya dapat mempengaruhi kesehatan mental, pemahaman yang tepat tentang setiap istilah dapat membantu individu untuk mengambil langkah pemulihan yang sesuai.
Pengertian Stres
Stres adalah reaksi tubuh terhadap tekanan, baik dari faktor internal maupun eksternal. Perubahan dalam jiwa, kondisi fisik, dan respons emosional dapat memunculkan stres. Stres terbagi menjadi dua kategori, yaitu positif dan negatif. Stres positif seringkali mendorong seseorang untuk berkembang dan mengambil tantangan baru, sementara stres negatif bisa berdampak buruk pada kondisi mental seseorang.
Pengertian Trauma
Trauma, di sisi lain, adalah pengalaman mendalam dari tekanan yang disebabkan oleh situasi yang menyakitkan dan tidak terduga, yang dapat mengganggu kesejahteraan psikologis seseorang. Trauma muncul secara tiba-tiba dan sering kali meninggalkan bekas yang sulit untuk diatasi. Merawat trauma dengan proses healing adalah langkah penting untuk pulih dan melanjutkan hidup dengan lebih baik.
Dalam proses healing, penting untuk mengenali perasaan yang dialami dan tidak menolak untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Healing bukan hanya tentang “sembuh”, melainkan lebih kepada memulihkan diri, berdamai dengan masa lalu, dan melanjutkan hidup dengan cara yang lebih baik. Dengan memahami lebih dalam tentang healing dan trauma healing, individu dapat melakukan langkah-langkah efektif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.