
Uang merupakan alat transaksi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, uang didefinisikan sebagai alat pembayaran yang sah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), uang juga merupakan alat tukar yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam berbagai bentuk, seperti kertas, emas, perak, atau logam lainnya. Dengan demikian, uang berfungsi sebagai standar pengukur nilai yang dapat digunakan untuk pertukaran barang dan jasa.
Pengertian Uang
Berbagai pendapat ahli menjadi acuan dalam memahami konsep uang. Albert Gailort Hart menyatakan bahwa uang adalah kekayaan yang dapat dipakai pemiliknya untuk transaksi dan pembayaran utang. Arthur Cecil Pigou menambahkan bahwa uang merupakan segala sesuatu yang digunakan sebagai alat penukar. George N. Halm membahas bahwa uang mempermudah pertukaran barang, mengatasi kesulitan dalam barter. Menurut Frederic S. Mishkin, uang adalah sesuatu yang diterima secara umum dalam pembayaran barang, jasa, atau utang. Dari beberapa definisi tersebut, uang dapat disimpulkan sebagai alat transaksi yang berfungsi untuk memperoleh barang atau jasa.
Fungsi Uang
Uang memiliki beberapa fungsi yang penting dalam perekonomian, yang dibagi menjadi fungsi asli dan fungsi turunan.
1. Fungsi Asli Uang
- **Alat Tukar**: Uang digunakan sebagai alat tukar yang sah untuk mempermudah pertukaran barang dan jasa tanpa harus melakukan barter.
- **Satuan Hitung**: Uang berfungsi sebagai satuan hitung yang memberikan nilai pada berbagai barang dan jasa yang diperdagangkan.
- **Penyimpan Nilai**: Uang berfungsi sebagai penyimpan nilai yang memungkinkan seseorang untuk menunda konsumsi, menyimpan daya beli untuk digunakan di masa mendatang.
2. Fungsi Turunan Uang
Selain fungsi-fungsi utama di atas, terdapat fungsi turunan uang, antara lain:
- **Alat Pembayaran yang Sah**: Uang digunakan sebagai alat pembayaran yang diterima secara luas.
- **Alat Pembayaran Utang**: Uang merupakan alat yang digunakan untuk membayar utang di masa depan.
- **Alat Penimbun Kekayaan**: Uang dapat disimpan untuk keperluan di masa yang akan datang.
- **Alat Pemindah Kekayaan**: Uang berfungsi untuk memindahkan kekayaan dari satu bentuk ke bentuk lainnya, seperti menjual properti dan mendapatkan uang.
- **Alat Pendorong Kegiatan Ekonomi**: Stabilitas nilai uang akan mendorong orang untuk melakukan investasi, yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.
Sejarah Uang
Perkembangan uang bermula dari cara manusia untuk memenuhi kebutuhan dengan memanfaatkan alam. Pada tahap awal, barter menjadi metode utama untuk bertukar barang. Namun, metode ini memunculkan banyak kesulitan, seperti mencari orang yang memiliki barang yang diinginkan. Oleh karena itu, ide penggunaan benda tertentu sebagai alat tukar muncul. Benda-benda tersebut biasanya memiliki nilai tinggi dan diterima secara umum.
Sejarah juga mencatat bahwa uang logam pertama kali muncul di Tiongkok pada 1000 SM. Emas dan perak dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai dan daya tahan yang tinggi. Dengan munculnya uang kertas di Tiongkok pada Dinasti Tang, perkembangan sistem moneter semakin pesat. Uang kertas awalnya merupakan bukti kepemilikan emas atau perak yang disimpan. Seiring waktu, masyarakat mulai menggunakan uang kertas sebagai alat tukar tanpa harus memiliki barang bernilai logam tersebut.
Jenis-Jenis Uang
Uang dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai kategori, berikut adalah beberapa jenis uang:
1. Jenis Uang Berdasarkan Bahan Pembuatannya
- **Uang Kertas**: Terbuat dari kertas dengan cap dan gambar tertentu, diatur dalam UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
- **Uang Logam**: Terbuat dari logam seperti emas dan perak, yang selama ini digunakan karena memenuhi syarat efisiensi. Namun kini nilai uang logam lebih terfokus pada nominalnnya.
2. Jenis Uang Berdasarkan Lembaga yang Menerbitkannya
- **Uang Kartal**: Diterbitkan oleh Bank Sentral, berupa uang kertas dan logam yang digunakan oleh masyarakat.
- **Uang Giral**: Diterbitkan oleh bank umum, termasuk cek dan bilyet giro, hanya digunakan dalam kalangan tertentu.
3. Jenis Uang Berdasarkan Nilainya
Uang juga dapat dikategorikan berdasarkan nilai, antara lain:
- **Bernilai Penuh (Full Bodied Money)**: Nilai intrinsik sama dengan nilai nominal, biasanya berlaku pada uang logam mulia.
- **Bernilai Tidak Penuh (Representatif Full Bodied Money)**: Nilai intrinsik lebih kecil daripada nilai nominal, biasanya terdapat pada uang kertas.
4. Jenis Uang Berdasarkan Kawasan Penggunaannya
Klasifikasi uang berdasarkan kawasan penggunaannya mencakup:
- **Uang Lokal**: Hanya berlaku di negara tertentu, seperti Rupiah di Indonesia.
- **Uang Regional**: Dapat digunakan di beberapa negara, seperti Euro di Eropa.
- **Uang Internasional**: Berlaku di seluruh dunia dan menjadi standar pembayaran, contohnya adalah Dollar Amerika.
Syarat-Syarat Uang
Agar suatu benda dapat dianggap sebagai uang, setidaknya harus memenuhi tujuh syarat berikut:
- Ada jaminan dari pemerintah untuk menjamin penggunaannya.
- Harus diterima secara umum sebagai alat tukar.
- Nilainya harus stabil tanpa fluktuasi yang ekstrem.
- Mudah disimpan dalam bentuk fisik yang tidak besar.
- Mudah dibawa dari satu tempat ke tempat lain.
- Tidak mudah rusak atau terdegradasi.
- Mudah dibagi-bagi tanpa kesulitan saat bertransaksi.
Dengan adanya pemahaman yang komprehensif mengenai uang dari segi pengertian, fungsi, sejarah, hingga jenis-jenisnya, masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan uang sebagai alat transaksi yang sah. Keberadaan uang sebagai alat tukar bukan hanya mempermudah transaksi, tetapi juga memiliki peran krusial dalam perekonomian global. Selanjutnya, pengetahuan tentang syarat-syarat uang juga sangat penting, terutama bagi individu yang ingin memahami lebih jauh tentang mekanisme keuangan dan ekonomi.