Literasi

Pengertian dan Teori Perdagangan Internasional: Pandangan Ahli

Perdagangan internasional adalah salah satu aspek penting dalam perekonomian global. Dalam konteks ini, setiap negara menjalin kerja sama dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, yang tidak dapat dilakukan secara mandiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian dan teori perdagangan internasional berdasarkan pandangan para ahli untuk memahami lebih dalam tentang dinamika perdagangan di tingkat global.

Pengertian Perdagangan Internasional

Secara umum, perdagangan internasional dapat diartikan sebagai interaksi antara dua negara atau lebih dalam bentuk jual beli barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Berikut adalah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian perdagangan internasional:

1. Serlika Aprita dan Rio Adhitya

Menurut Serlika dan Rio, perdagangan internasional berkaitan erat dengan aspek keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua elemen tersebut saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan dalam konteks ekonomi global.

2. Huala Adolf

Huala Adolf mendefinisikan perdagangan internasional sebagai aktivitas jual beli atau tukar menukar yang terjadi antara negara, bertujuan untuk mendapatkan manfaat ekonomi.

3. Lestari dan Setiawan

Dalam pandangan Lestari dan Setiawan, perdagangan internasional merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain, berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati bersama.

4. Basri dan Munandar

Basri dan Munandar berpendapat bahwa perdagangan internasional terjadi karena perbedaan sumber daya antar negara. Perdagangan ini juga didorong oleh kebutuhan akan produksi barang dalam jumlah besar.

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perdagangan internasional adalah kegiatan jual beli yang melibatkan lebih dari satu negara, di mana masing-masing negara memiliki kesepakatan untuk saling menguntungkan dalam memenuhi kebutuhan barang dan jasa.

Teori Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli

Ada beberapa teori yang terkait dengan perdagangan internasional, di antaranya terbagi dalam dua kategori: teori dasar dan teori turunan. Teori dasar terdiri dari teori keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif. Berikut adalah penjelasan mengenai teori-teori ini:

1. Teori Perdagangan Internasional Keunggulan Mutlak

Teori ini menjelaskan bahwa sebuah negara dapat mencapai keuntungan dalam perdagangan internasional jika mereka mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Misalnya, jika negara A dapat memproduksi kertas sebanyak 5 unit per jam, sedangkan negara B hanya 2 unit, maka negara A memiliki keunggulan mutlak. Akibatnya, kedua negara dapat melakukan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.

2. Teori Perdagangan Internasional Keunggulan Komparatif

Teori ini menyatakan bahwa meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan mutlak dalam produksi, ia masih dapat terlibat dalam perdagangan internasional dengan memilih untuk membeli barang yang lebih efisien diproduksi di negara lain. Sebagai contoh, jika negara A dapat memproduksi kertas dengan biaya tinggi, mereka mungkin lebih baik membeli bahan baku dari negara B yang bisa memproduksi dengan biaya lebih rendah.

3. Teori Ekonomi Merkantilisme

Teori ini terbentuk pada abad ke-18 yang menganggap bahwa kekayaan suatu negara dapat diukur dari jumlah emas dan perak yang dimiliki. Dalam konteks ini, negara harus berusaha untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi impor agar posisi ekonomi tetap kuat.

4. Teori Heckscher-Olin atau H-O

Teori ini berfokus pada faktor produksi yang tersedia di negara-negara berbeda. Negara dengan faktor produksi melimpah akan lebih efisien dalam menghasilkan barang tertentu dan oleh karena itu cenderung menjadi eksportir untuk produk tersebut.

5. Teori Permintaan Timbal Balik atau Reciprocal Demand

Teori ini mengemukakan bahwa perdagangan internasional akan berfungsi dengan baik ketika ada keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Hal ini menunjukkan bahwa tiap negara perlu memiliki perbandingan produksi yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan.

6. Teori Mazhab Neo Klasik

Teori ini memberikan perspektif baru yang tidak hanya berlandaskan pada tenaga kerja atau biaya produksi, melainkan juga pada analisis marjinal dan kepuasan konsumen. Pendekatan ini telah mengubah pandangan banyak ekonom mengenai perdagangan internasional dalam konteks modern.

Keenam teori di atas memberikan landasan yang kuat untuk memahami dinamika perdagangan internasional. Masing-masing teori memberikan perspektif yang berbeda dan saling melengkapi dalam menjelaskan bagaimana negara-negara terlibat dalam perdagangan satu sama lain. Penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor seperti kekuatan ekonomi, sumber daya alam, kebutuhan masyarakat, dan kerja sama antarnegara sangat memengaruhi keberlangsungan perdagangan internasional.

Spada adalah penulis di situs spadanews.id. Spada News adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi terbaru lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button