Literasi

Panduan Lengkap: Contoh dan Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah alat penting dalam akuntansi yang digunakan untuk mengupdate dan menjaga keakuratan catatan akuntansi suatu perusahaan. Pentingnya jurnal penyesuaian terutama tampak di akhir periode akuntansi, di mana informasi yang tercatat perlu disesuaikan agar mencerminkan posisi keuangan yang sebenarnya. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai contoh jurnal penyesuaian dan cara membuatnya.

Apa itu Jurnal Penyesuaian?

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat perubahan saldo pada akun tertentu serta mengatasi transaksi yang telah terjadi tetapi belum dicatat atau perlu penyesuaian. Dengan menerapkan jurnal penyesuaian, perusahaan dapat mengetahui saldo riil pada akhir periode akuntansi. Hal ini sangat diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya.

Menggunakan jurnal penyesuaian membantu memisahkan akun riil (aktiva, kewajiban, dan modal) dari akun nominal (pendapatan dan beban) sehingga posisi keuangan perusahaan dapat dilihat dengan jelas. Tanpa jurnal penyesuaian, laporan keuangan yang dihasilkan mungkin tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, yang pada akhirnya dapat membahayakan keputusan manajerial yang diambil.

Akun yang Perlu Menggunakan Jurnal Penyesuaian

Penggunaan jurnal penyesuaian mencakup berbagai akun dalam akuntansi. Beberapa akun yang sering memerlukan jurnal penyesuaian di antaranya:

  1. Persediaan Barang dan Jasa: Untuk mencatat persediaan barang ke neraca pada awal dan akhir periode sesuai hasil stok opname.

  2. Persediaan Perlengkapan: Mengupdate jumlah perlengkapan yang telah digunakan selama periode.

  3. Penyusutan Aset Tetap: Menyesuaikan nilai aset tetap untuk mencerminkan penyusutan selama periode.

  4. Biaya yang Belum Dibayar: Untuk biaya yang sudah terjadi namun belum dibayarkan.

  5. Pendapatan yang Belum Diterima: Untuk mencatat pendapatan yang telah diperoleh tetapi belum diterima.

Contoh Jurnal Penyesuaian

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah contoh jurnal penyesuaian pada beberapa akun umum:

  1. Beban Dibayar di Muka
    Saldo awal: Rp 3.800.000
    Saldo akhir: Rp 3.000.000
    Beban yang diakui: Rp 800.000
    Jurnal:

    Tanggal       Keterangan                 Debit           Kredit
    Desember 2020 Beban Asuransi           Rp 800.000
                 Asuransi dibayar dimuka                     Rp 800.000
  2. Piutang Pendapatan
    Pendapatan yang belum diterima: Rp 600.000
    Jurnal:

    Tanggal       Keterangan                 Debit           Kredit
    Desember 2020 Piutang Pendapatan       Rp 600.000
                 Pendapatan Jasa                        Rp 600.000
  3. Penyusutan Peralatan
    Beban penyusutan: Rp 2.400.000
    Jurnal:

    Tanggal       Keterangan                 Debit           Kredit
    Desember 2020 Beban Penyusutan Peralatan Rp 2.400.000
                 Akumulasi Penyusutan Peralatan          Rp 2.400.000
  4. Pendapatan Diterima di muka
    Pendapatan diterima di muka: Rp 5.000.000
    Pendapatan yang diakui: Rp 3.000.000
    Jurnal:

    Tanggal       Keterangan                 Debit           Kredit
    Desember 2020 Pendapatan diterima di muka Rp 3.000.000
                 Pendapatan Sewa                          Rp 3.000.000

Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Membuat jurnal penyesuaian adalah proses yang memerlukan keakuratan dan pemahaman yang mendalam mengenai setiap akun. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun jurnal penyesuaian:

  1. Buatlah Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan: Neraca ini merupakan dasar dalam melakukan penyesuaian.

  2. Analisis Setiap Akun: Tinjau setiap akun untuk mencari tahu apakah ada transaksi yang perlu disesuaikan.

  3. Identifikasi Transaksi yang Belum Dicatat atau Perlu Penyesuaian: Temukan semua transaksi yang belum dicatat, serta transaksi yang perlu disesuaikan saldonya.

  4. Susun Ayat Jurnal Penyesuaian: Setelah mengidentifikasi semua penyesuaian yang diperlukan, catatlah dalam ayat jurnal penyesuaian.

  5. Terapkan Jurnal Penyesuaian pada Buku Besar: Pastikan semua ayat jurnal penyesuaian diterapkan dengan benar pada buku besar untuk penghitungan selanjutnya.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, penyusunan jurnal penyesuaian dapat dilakukan dengan tepat dan efisien.

Jurnal penyesuaian merupakan bagian penting dari siklus akuntansi yang membantu perusahaan mencatat dan melaporkan posisi keuangan dengan lebih akurat. Melalui pemahaman yang baik tentang contoh dan cara penyusunan jurnal penyesuaian, perusahaan akan lebih siap mengambil keputusan yang strategis berdasarkan data yang valid dan terupdate. Oleh sebab itu, akuntan dan pengelola keuangan wajib menguasai teknik ini demi kelancaran operasi perusahaan.

Spada adalah penulis di situs spadanews.id. Spada News adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi terbaru lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button