
Pihak berwenang Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir mulai membebaskan peralatan pertambangan cryptocurrency yang disita, terutama yang berasal dari China. Dua eksekutif industri mengonfirmasi hal ini kepada Reuters, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai situasi yang berlangsung di tengah ketegangan perdagangan dengan China.
Cryptocurrency miners atau penambang cryptocurrency, yang pada dasarnya adalah komputer canggih dengan chip khusus, bersaing untuk memecahkan teka-teki matematika. Proses ini penting untuk membangun blockchain yang menjadi dasar dunia cryptocurrency serta memberikan imbalan dalam bentuk mata uang digital baru. Menurut Taras Kulyk, CEO dan pendiri Synteq Digital, "Ribuan unit telah dibebaskan." Sebelumnya, hampir 10.000 unit terjebak di berbagai pelabuhan masuk di AS, akibat langkah-langkah penegakan hukum yang ketat.
Pada tahun lalu, U.S. Customs and Border Protection (CBP) dan Federal Communications Commission (FCC) mulai menyita beberapa peralatan pertambangan bitcoin. Beberapa mesin tersebut diduga ditahan karena menggunakan chip dari perusahaan chip China Sophgo, yang berstatus terlarang karena masalah perdagangan. Kulyk menambahkan bahwa ada individu di CBP yang tampaknya tidak menyukai penambangan bitcoin, sehingga mereka berusaha memberikan kesulitan bagi seluruh sektor ini.
Seiring dengan peluncuran kembali sebagian peralatan tersebut, industri cryptocurrency mengamati dampak dari ketegangan yang terus berlanjut antara AS dan China, serta keprihatinan keamanan yang diangkat oleh pihak berwenang AS sejak akhir masa pemerintahan Biden. Ethan Vera, COO Luxor Technology, menyatakan bahwa "beberapa pengiriman yang tertahan sedang dibebaskan, tapi saat ini itu masih menjadi minoritas." Baik Vera maupun Kulyk memberikan pendapat bahwa kekhawatiran mengenai emisi frekuensi radio dari mesin yang disebutkan adalah tidak berdasar.
Berdasarkan laporan dari industri, berikut adalah beberapa poin penting terkait isu ini:
Pembebasan Peralatan: U.S. authorities telah mulai membebaskan sejumlah perlengkapan pertambangan cryptocurrency yang sebelumnya disita.
Jumlah Unit: Ribuan unit telah dirilis setelah terjebak, sebelumnya jumlahnya diperkirakan mencapai 10.000 di berbagai pelabuhan.
Sumber Ketegangan: Tindakan penyitaan sebagian besar terjadi karena masalah perdagangan dan keprihatinan terkait keamanan.
- Kekhawatiran Emiten: Pihak berwenang mengangkat masalah emisi frekuensi radio, meskipun hal ini dipandang oleh para eksekutif industri sebagai isu yang tidak beralasan.
Meskipun demikian, situasi ini membuat banyak pelaku industri berharap agar proses pembebasan berlangsung lebih cepat. Dalam konteks yang lebih luas, perkembangan ini terjadi di tengah ketegangan yang kian mendalam antara kedua negara seputar teknologi dan keamanan, yang juga melibatkan perusahaan-perusahaan seperti Sophgo yang telah dihadapkan pada sanksi.
Sebuah juru bicara CBP mengakui penerimaan permintaan komentar dari Reuters tetapi tidak memberikan tanggapan langsung segera. FCC juga tidak segera menjawab permintaan komentar terkait masalah ini. Ketidakpastian ini menunjukkan tantangan yang harus dihadapi para pelaku industri cryptocurrency seiring dengan perubahan kebijakan yang dapat berdampak pada operasi mereka di AS.
Kebangkitan kembali operasi setelah pembebasan peralatan ini mungkin memberikan angin segar bagi industri Bitcoin yang tengah berjuang dalam situasi yang penuh tantangan. Aspek regulasi dan hubungan dengan otoritas pemerintah tetap menjadi faktor kunci yang akan memengaruhi masa depan pertambangan dan investasi dalam bidang cryptocurrency.