Optimis! BI Pastikan Inflasi Indonesia Tetap Terkendali

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan optimisme terkait pengendalian inflasi Indonesia yang tetap berada dalam sasaran yang ditentukan, yakni 2,5 persen plus minus 1 persen. Keyakinan ini disampaikan Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Maret 2025 yang diadakan di Jakarta.

Perry menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian inflasi meliputi ekspektasi inflasi yang terjaga, kapasitas perekonomian yang masih besar, serta respons terhadap permintaan domestik. Ia juga menambahkan bahwa dampak positif dari digitalisasi turut berkontribusi dalam menjaga inflasi di level yang terkendali. “Inflasi inti diprakirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran,” ujar Perry.

Berikut adalah beberapa faktor yang mendukung optimisme Bank Indonesia terhadap pengendalian inflasi:

  1. Sinergi Antara Bank Indonesia dan Pemerintah: Kerja sama yang erat antara Bank Indonesia dengan pemerintah pusat dan daerah dinilai efektif dalam mengendalikan inflasi. Hal ini memungkinkan penanganan isu inflasi menjadi lebih terfokus dan terpadu.

  2. Pengendalian Inflasi Volatile Food: Inflasi di sektor makanan yang fluktuatif (volatile food) diprakirakan terjaga pada level 2,48 persen secara year-on-year (yoy). Melambatnya inflasi pada sektor ini menjadi informasi positif bagi pengendalian inflasi secara keseluruhan.

  3. Stabilitas Nilai Tukar Rupiah: Perry menekankan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Rupiah yang stabil penting untuk mengurangi dampak imported inflation yang bisa memperburuk kondisi inflasi.

  4. Penguatan Kebijakan Moneter: Kebijakan moneter yang tepat, termasuk penyesuaian suku bunga dan pengawasan likuiditas, diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi. “Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan,” tambahnya.

  5. Peningkatan Kesadaran Publik: Perry juga menyampaikan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pengendalian inflasi. Edukasi mengenai dampak inflasi yang tidak terkendali diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kestabilan ekonomi.

Ke depan, Perry memprediksi nilai tukar rupiah akan tetap stabil. Hal ini didukung oleh imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik. Tidak hanya itu, ia menegaskan bahwa Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ekonomi dan inflasi serta melakukan penyesuaian kebijakan moneter bila diperlukan.

“Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan prospek pertumbuhan ekonomi yang baik,” tegasnya.

Dengan demikian, Perry Warjiyo menekankan bahwa pengendalian inflasi merupakan tanggung jawab yang harus diemban bersama oleh semua pihak. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari masyarakat, diharapkan inflasi Indonesia dapat tetap terkendali, menciptakan stabilitas ekonomi yang berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat. Optimalisasi strategi operasi moneter dan kerja sama erat dengan pemerintah diharapkan akan menjadi kunci dalam upaya menjaga inflasi agar tetap di jalur yang diinginkan.

Berita Terkait

Back to top button