OPINI: Pentingnya Internet Murah dan Literasi Digital untuk Semua

Internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan sehari-hari masyarakat, memberikan berbagai dampak positif dalam kehidupan. Di Indonesia, penetrasi pengguna internet mencapai 221 juta orang atau 79,5% dari total populasi, menjadikannya salah satu negara dengan akses internet yang cukup tinggi. Namun, meskipun jumlah pengguna terus meningkat, masalah kecepatan dan biaya akses internet masih menjadi tantangan yang harus diatasi.

Menurut Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), infrastruktur internet yang memadai adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebuah penelitian dari Interactive Advertising Bureau (IAB) dan Harvard Business School menunjukkan bahwa ekonomi internet di AS berkontribusi sebesar US$2,45 triliun pada tahun 2020, setara dengan 11,57% dari total PDB. Temuan serupa juga diungkapkan oleh McKinsey Global Institute, yang mencatat bahwa internet berkontribusi hingga 21% dari pertumbuhan PDB di negara-negara maju antara 2009-2010.

Peningkatan akses internet berkecepatan tinggi dan biaya terjangkau sangat penting untuk mendorong UMKM dan masyarakat di daerah terpencil. Seorang pengusaha UMKM dapat memasarkan produknya secara online, sehingga menarik minat pembeli dari luar daerah. Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada dukungan infrastruktur lain, seperti jaringan logistik yang baik dan infrastruktur jalan.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait internet murah dan literasi digital:

  1. Kecepatan Internet: Di Indonesia, kecepatan internet rata-rata menurut Speedtest Global Index adalah 40,44 Mbps untuk mobile dan 32,13 Mbps untuk fixed broadband. Dibandingkan dengan AS yang mencapai 164,85 Mbps dan 274,16 Mbps, ini menunjukkan bahwa kecepatan internet Indonesia masih perlu ditingkatkan.

  2. Dampak Ekonomi: Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan internet berpengaruh signifikan terhadap produktivitas. Di negara berkembang, peningkatan dari 2G ke 3G mampu meningkatkan produktivitas pekerja sebesar 2,1 poin persentase. Ini menjelaskan pentingnya akses internet yang cepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

  3. Harga Akses Internet: Survei oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 81,53% pengguna internet di Indonesia mengeluarkan biaya kurang dari Rp100.000 per bulan untuk langganan internet. Dengan kebutuhan internet yang terus meningkat, harga akses yang terjangkau menjadi sangat penting.

  4. Literasi Digital: Meskipun akses internet meningkat, literasi digital masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan. Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) pada 2024 mencatat skor 43,34, yang menunjukkan kebutuhan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan digital masyarakat agar dapat memanfaatkan internet secara efektif.

  5. Strategi Pemerintah: Sebagai bagian dari program pembangunan, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan akses internet berkecepatan tinggi secara merata, dengan fasilitas harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Ini bertujuan agar tidak ada daerah yang tertinggal dalam pemanfaatan internet.

Meskipun banyak orang berharap pada euforia peningkatan akses internet dan penurunan biaya, penting untuk menyadari bahwa tanpa literasi digital yang memadai, potensi internet bisa disalahgunakan untuk aktivitas tidak produktif. Dalam hal ini, pemerintah dituntut untuk tidak hanya menyediakan infrastruktur, tetapi juga membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan internet dengan bijak.

Dengan menciptakan akses internet yang lebih baik dan menyediakan pendidikan digital yang layak, Indonesia dapat memastikan bahwa semua masyarakat, dari kota besar hingga desa terpencil, dapat mengambil manfaat dari revolusi digital ini. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di seluruh negeri dapat terwujud lebih cepat dan lebih merata.

Exit mobile version