
OpenAI, perusahaan yang dikenal sebagai pencipta ChatGPT, baru-baru ini menarik perhatian setelah menolak tawaran akuisisi dari Elon Musk yang mencapai $97,4 miliar. Tawaran ini datang di tengah ketegangan yang terus meningkat antara Musk dan OpenAI, terutama terkait perubahan status perusahaan menjadi lebih profit-oriented.
Dalam pernyataannya, Bret Taylor, Ketua Dewan OpenAI, mengungkapkan secara tegas, “OpenAI tidak untuk dijual, dan dewan telah menolak secara bulat upaya terbaru Tuan Musk untuk mengganggu kompetisi.” Taylor juga menekankan bahwa setiap kemungkinan reorganisasi OpenAI akan memperkuat misi nonprofit perusahaan untuk memastikan bahwa Kecerdasan Buatan Umum (AGI) memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia.
Proposal Musk untuk membeli OpenAI mencuat di awal minggu ini, di mana ia menawarkan untuk menarik tawarannya jika OpenAI menghentikan transisi menjadi perusahaan yang berorientasi profit. Namun, langkah ini tampaknya tidak cukup untuk meyakinkan dewan OpenAI, yang tetap berkomitmen pada prinsip awal mereka sebagai organisasi nonprofit yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi dengan dampak positif.
Konflik antara Musk dan OpenAI makin memanas setelah Musk menggugat perusahaan dan pemimpinnya, Sam Altman. Dalam gugatannya, Musk mengklaim adanya kelakuan buruk dalam korporasi terkait transisi OpenAI menuju struktur bisnis yang lebih tradisional dan menguntungkan. Kasus ini kini dalam proses, dan seorang hakim federal baru-baru ini menyatakan bahwa dia tidak akan menghalangi kasus tersebut untuk dibawa ke pengadilan.
Ketegangan ini juga terlihat dari interaksi antara Musk dan Altman di platform media sosial X, di mana keduanya sering saling serang. Taylor, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai Ketua OpenAI, sebelumnya menangani situasi serupa ketika dia menjabat sebagai ketua Twitter (sekarang X). Pada saat itu, Twitter menggugat Musk setelah dia berusaha untuk mundur dari kesepakatan akuisisi senilai $44 miliar. Akhirnya, seorang hakim di Delaware memutuskan untuk mendukung Twitter, memaksa Musk untuk menyelesaikan akuisisi yang berlangsung pada Oktober 2022.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait tawaran Musk terhadap OpenAI:
1. Tawaran akuisisi Elon Musk sebesar $97,4 miliar ditolak secara bulat oleh dewan OpenAI.
2. OpenAI menegaskan komitmennya untuk tetap sebagai organisasi nonprofit yang berfokus pada manfaat Kecerdasan Buatan.
3. Musk sebelumnya adalah salah satu pendiri OpenAI pada tahun 2015, namun kini terlibat dalam sengketa hukum dengan perusahaan tersebut.
4. Kasus hukum yang melibatkan Musk dan OpenAI sedang berjalan dan telah mendapatkan perhatian media luas.
5. Kehidupan pribadi dan profesional Musk serta pertikaian yang berkelanjutan dengan Altman menarik perhatian sebagai salah satu drama di dunia teknologi saat ini.
Dengan penolakan ini, OpenAI menegaskan pendiriannya atas prinsip-prinsip yang dipegang dari awal, meskipun tawaran dari Musk mungkin mencerminkan potensi jauh lebih besar untuk pertumbuhan finansial. Sementara itu, konflik antara Musk dan OpenAI tetap menjadi sorotan, membuat banyak pihak menantikan perkembangan selanjutnya dari saga ini, baik di ruang pengadilan maupun dalam inovasi teknologi yang sedang berlangsung. Pertarungan antara kepentingan profit dan nilai-nilai kemanusiaan dalam kecerdasan buatan akan terus menjadi perdebatan penting di era digital saat ini.