OpenAI tengah berusaha untuk melindungi diri dari potensi pengambilalihan oleh investornya yang paling terkenal, Elon Musk. Pendiri OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini menolak tawaran Musk yang tidak diminta untuk mengambil alih perusahaan tersebut. Tawaran yang bernilai $97,4 miliar itu ditolak oleh dewan nonprofit OpenAI, yang kini berusaha untuk memperkuat posisi mereka dalam menghadapi kemungkinan serangan serupa di masa depan.
Dalam upaya untuk menghadapi potensi situasi serupa, OpenAI berencana mengubah struktur organisasinya menjadi perusahaan publik yang menguntungkan, yang dikenal sebagai Public Benefit Corporation (PBC). Menurut laporan dari Financial Times, perubahan yang dibahas akan memberikan hak suara khusus kepada direktur nonprofit yang ada, memungkinkan mereka untuk mempertahankan kekuasaan meskipun OpenAI mengalami restrukturisasi. Ini memberikan perlindungan lebih terhadap pengaruh luar yang tidak diinginkan, termasuk dari Musk maupun investor besar lainnya, seperti Microsoft.
Fokus utama dari langkah-langkah ini adalah untuk memastikan kesinambungan visi asli OpenAI, yang didirikan sebagai organisasi nonprofit. Beberapa pembaruan yang sedang dieksplorasi oleh OpenAI meliputi:
1. Memberikan hak suara khusus kepada anggota dewan nonprofit, yang memungkinkan mereka untuk mengatasi pengambilalihan potensial.
2. Memperkuat posisi pengambilalihan aset dan intelektual OpenAI, dengan menjawab kritik bahwa organisasi ini telah menjauh dari misi amal awalnya.
3. Membuka jalan kepada investasi baru melalui konversi ke struktur PBC yang dapat menawarkan saham kepada investor baru.
Dengan penggabungan kekuasaan di dalam struktur nonprofit OpenAI, mereka tidak hanya berharap dapat mengekang argumen Musk, tetapi juga memiliki potensi untuk mengecualikan investor lain dari pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan. Menurut Rose Chan Loui, seorang profesor hukum di UCLA, ada kemungkinan bahwa anggota dewan akan diberikan jenis saham suara yang lebih kuat dalam perusahaan yang baru terstruktur, memungkinkan mereka untuk mengatasi langkah pengambilalihan yang mungkin diambil oleh investor seperti Microsoft.
Meskipun OpenAI saat ini tidak memiliki pemegang saham, dan dewan nonprofit dilindungi dari pengambilalihan oleh definisi organisasi nonprofit, langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan mereka dalam membangun fondasi yang kuat sebelum merestrukturisasi. Dalam konteks ini, OpenAI saat ini diperkuat oleh fakta bahwa mereka tidak memiliki kewajiban kepada pemegang saham, dan dewan telah melakukan upaya untuk menolak tawaran pengambilalihan secara resmi.
Kemajuan ini terungkap di tengah konteks lain yang lebih luas, di mana Elon Musk juga terlibat dalam perseteruan hukum. Musk menggugat OpenAI dengan harapan bahwa mereka tidak akan beralih ke struktur perusahaan yang menguntungkan, mengklaim bahwa sumbangan awalnya seharusnya mengikat organisasi untuk tetap sebagai nonprofit. Musk, yang merupakan salah satu pendiri OpenAI sebelum mundur dari organisasi karena perbedaan visi, jelas ingin menjamin bahwa model bisnis OpenAI tidak diubah menjadi lebih berorientasi keuntungan.
Meskipun demikian, dalam upaya melindungi keberlanjutan visi OpenAI, Altman telah menggarisbawahi pentingnya fleksibilitas dalam menarik investasi untuk mengembangkan teknologi AI secara bertanggung jawab. Menurut Altman dan timnya, perubahan struktural ini diperlukan untuk memungkinkan OpenAI menarik modal baru yang dapat mendorong inovasi dan memastikan bahwa teknologi canggih ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia.
Tindakan-tindakan ini menunjukkan bahwa OpenAI sangat serius dalam melindungi visinya dan menghadapi tantangan yang datang dari investor besar. Dengan menegaskan kekuasaan dewan nonprofit dan memberi mereka hak suara ekstra, organisasi ini seakan ingin memberikan sinyal yang jelas bahwa mereka tidak akan dengan mudah tunduk pada tekanan atau kekuatan luar.
