
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan Tanah Air yang akan melanjutkan tren positif, meskipun sejumlah bank cenderung mematok target yang lebih moderat untuk tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, yang menegaskan bahwa kredit bank berpotensi tumbuh dengan angka double digit mengingat tingginya rasio permodalan yang dimiliki sektor perbankan.
Dian menjelaskan bahwa perbankan Indonesia saat ini memiliki "cushion" yang memadai untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk dinamika ekonomi dan kebijakan pemerintah menjelang 2025. Menurutnya, meskipun suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral AS, Federal Reserve, mengalami penyesuaian menjadi lebih konservatif, hal ini tetap berpotensi menjaga tingkat suku bunga domestik agar tetap menarik bagi nasabah.
“Jika kita berhasil mempertahankan pengumpulan dana yang positif, maka ketersediaan likuiditas di perbankan akan tetap terjaga, menjadi sumber utama untuk penyaluran kredit,” imbuhnya. Penurunan suku bunga acuan domestik diharapkan dapat menurunkan biaya dana bank, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
OJK berencana untuk terus berkoordinasi dengan perbankan guna memantau dan mengevaluasi target rencana bisnis bank (RBB) serta pencapaiannya agar sesuai dengan kondisi yang ada. Strategi pertumbuhan kredit diharapkan melibatkan diversifikasi portofolio kredit serta inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Berdasarkan data terbaru, pertumbuhan penyaluran kredit di industri perbankan sepanjang tahun 2024 mencatatkan angka double digit, mencapai 10,39% secara tahunan dengan nilai total mencapai Rp7.827 triliun. Meskipun demikian, sejumlah bank nasional memilih untuk menetapkan target pertumbuhan yang lebih prudent dibandingkan tahun sebelumnya.
Berikut adalah beberapa target pertumbuhan kredit dari bank-bank besar di Indonesia untuk tahun 2025:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Setelah mencatat pertumbuhan kredit 19,5% pada 2024, Mandiri menargetkan pertumbuhan sebesar 10% hingga 12% tahun ini.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI): BNI yang mengalami pertumbuhan kredit 11,6% pada tahun lalu menargetkan laju pertumbuhan dalam rentang 8% hingga 10% untuk 2025.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN): BTN mencatat pertumbuhan kredit 7,27% dan mematok target penyaluran kredit pada kisaran 7% hingga 8% tahun ini.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Dengan pertumbuhan kredit 7% yang tercatat pada 2024, BRI menetapkan target pertumbuhan antara 7% hingga 9% untuk tahun ini.
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Setelah mengalami pertumbuhan sebesar 13,8%, BCA menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 6% hingga 8% untuk 2025.
Direktur BCA, Haryanto Budiman, mengatakan, "Kami ingin melihat seluruh segmen tumbuh sejalan, termasuk segmen konsumer." Pernyataan ini mencerminkan komitmen BCA untuk mendukung pertumbuhan yang inklusif di semua lini.
Dengan target-target yang lebih moderat dari bank-bank utama, OJK dan para pelaku industri perbankan berharap bahwa proyeksi pertumbuhan kredit akan tetap mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional. Fokus pada inovasi produk dan diversifikasi portofolio diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang bervariasi serta menjaga stabilitas dalam ekosistem perbankan yang semakin kompetitif.