
Occidental Petroleum, perusahaan energi yang berbasis di Amerika Serikat, mengumumkan bahwa harga yang diterimanya untuk produksi minyak dan gas selama kuartal pertama 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Dalam laporan yang dirilis pada hari Rabu, perusahaan tersebut mencatat bahwa harga minyak mentah benchmark Brent rata-rata mencapai $74,98 per barel, meningkat sebesar 1,3% dari kuartal sebelumnya. Peningkatan ini diiringi dengan melonjaknya harga gas alam di AS sebesar 30%, yang didorong oleh peningkatan permintaan akibat cuaca dingin di negara tersebut.
Di tengah tren peningkatan harga, Occidental tidak sendirian. Dalam perkembangan terbaru, Exxon Mobil, yang merupakan pemimpin industri, juga mengindikasikan bahwa harga minyak dan gas yang lebih tinggi serta marjin penyulingan yang lebih kuat akan membantu meningkatkan pendapatannya hingga sekitar $900 juta. Kejadian ini menunjukkan bahwa industri energi tengah mengalami fase booming, dan perhatian para investor terhadap laporan kinerja perusahaan semakin meningkat.
Adapun rincian lebih lanjut dari laporan Occidental menunjukkan bahwa harga rata-rata yang diterima untuk output minyak mencapai $71,07 per barel. Ini adalah peningkatan dari $69,73 per barel yang tercatat pada kuartal terakhir 2023. Sementara itu, harga rata-rata untuk produksi total gas alam naik menjadi $2,30 per ribu kaki kubik (Mcf) dari $1,26 per Mcf. Untuk produk gas alam cair (NGL), harga yang direalisasikan adalah $25,94 per barel, naik sekitar 19% dari kuartal sebelumnya.
Analisis dari para pakar menunjukkan bahwa pencapaian ini melebihi ekspektasi pasar. Leo Mariani, seorang analis dari Roth MKM, menyatakan bahwa realisasi harga gas alami untuk kuartal pertama ini hampir 7% lebih tinggi dari perkiraan broker, sementara harga NGL melampaui estimasi dengan selisih 8,5%. Hal ini menjadi indikasi positif bagi prospek Occidental dalam menghadapi laporan keuangannya yang akan dirilis pada 8 Mei mendatang.
Pada saat yang sama, saham Occidental mengalami volatilitas yang signifikan. Meskipun telah mengalami penurunan hampir 19% sejak awal tahun, sahamnya melonjak lebih dari 11% setelah pengumuman Presiden AS tentang peningkatan tarif terhadap Tiongkok dan pengurangan sementara tarif untuk sebagian negara lainnya. Reaksi pasar ini menunjukkan bahwa investor masih melihat potensi dalam saham perusahaan meskipun adanya gejolak ekonomi dan perubahan kebijakan di tingkat nasional.
Dalam konteks yang lebih luas, kenaikan harga minyak dan gas bisa berpengaruh besar terhadap kinerja laba perusahaan di industri ini, terutama ketika mereka mulai melaporkan hasil kuartalan dalam beberapa minggu mendatang. Laporan-laporan ini sangat dinantikan oleh para investor sebagai parameter untuk menilai kondisi pasar energi yang lebih luas.
Secara keseluruhan, dengan adanya trend peningkatan harga dan perubahan dalam dinamika permintaan, Occidental Petroleum dan perusahaan-perusahaan serupa berada dalam posisi untuk memanfaatkan potensi keuntungan yang lebih tinggi. Dalam beberapa bulan mendatang, hasil keuangan yang akan dipublikasikan diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai dampak dari kondisi pasar yang positif ini terhadap kelangsungan bisnis mereka. Para analis optimis bahwa hasil yang baik dari kwartal ini akan mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan di tengah fluktuasi yang ada dalam industri energi global.