
Astronot NASA Sunita Williams, yang sedang menjalani misi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), mengungkapkan keyakinan bahwa dia dan rekannya, Barry "Butch" Wilmore, tidak merasa ditinggalkan meskipun misi mereka telah diperpanjang lebih dari sembilan bulan. Menanggapi pernyataan Presiden Trump di media sosial yang menyebut mereka "secara virtual ditinggalkan" di luar angkasa, Williams menegaskan bahwa mereka merasa terlibat dan dihargai sebagai bagian dari tim.
Dalam wawancara dengan CBS Evening News, Williams menyatakan, "Saya tidak merasa ditinggalkan. Kami memiliki makanan, pakaian, dan sarana untuk pulang jika terjadi masalah besar pada Stasiun Luar Angkasa Internasional." Dia menekankan pentingnya kehadiran mereka di stasiun luar angkasa, di mana penelitian ilmiah kelas dunia dapat dilakukan. "Saya merasa terhormat untuk berada di sini dan menjadi bagian dari tim."
Misi asalnya dirancang untuk berlangsung sedikit lebih dari satu minggu, namun masalah teknis pada pesawat Starliner, termasuk masalah propulsi dan kebocoran helium, menyebabkan penundaan yang signifikan. NASA telah memutuskan untuk membawa pulang kapal tersebut tanpa awak, memilih untuk menjaga Williams dan Wilmore di ISS hingga mereka bisa bergabung dengan kru lainnya dalam perjalanan pulang.
Berikut adalah beberapa informasi penting mengenai kondisi dan rencana misi mereka:
Durasi Misi: Williams dan Wilmore telah berada di luar angkasa sejak peluncuran mereka pada 5 Juni, dan jika semuanya berlangsung sesuai jadwal, mereka akan kembali ke Bumi sekitar 19 Maret. Ini akan menjadikan total waktu mereka di orbit hampir 290 hari.
Perubahan Rencana: Rencana awal NASA adalah membawa semua kru kembali pada bulan Februari. Namun, keterlambatan dalam persiapan kru baru, Crew 10, menyebabkan pergeseran waktu yang lebih jauh.
Kendala Kembali: Williams menjelaskan bahwa alasan kru tidak segera kembali meskipun pesawat siap adalah untuk memastikan keselamatan di ISS. Dia menekankan bahwa akan berbahaya meninggalkan stasiun dengan hanya satu astronot AS yang tersisa untuk menangani kondisi darurat.
- Kesiapan Pulang: NASA berencana untuk memindahkan Crew 10 ke pesawat Crew Dragon yang berbeda untuk memastikan mereka dapat kembali tepat waktu dan memenuhi kebutuhan semua pihak yang terlibat.
Dalam wawancara yang sama, ketika ditanya tentang komentar Trump mengenai "pengabaian," Williams menjawab, "Saya rasa kata-kata itu tidak akurat. Kami adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri kami sendiri. Kami memiliki komitmen untuk melakukan penelitian dan eksplorasi."
Meskipun ada spekulasi dan tuduhan dari pihak-pihak tertentu mengenai penundaan misi, NASA dan astronaut tersebut tetap fokus pada tugas mereka. Wilmore dan Williams menekankan bahwa kolaborasi antara NASA dan mitranya telah berjalan dengan baik, dan mereka tidak merasa terisolasi dalam misi luar angkasa.
Selama waktu tinggal yang diperpanjang ini, astronot telah berpartisipasi dalam berbagai eksperimen ilmiah dan perawatan stasiun luar angkasa yang penting, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang luar angkasa secara keseluruhan dan memperbaiki teknologi untuk misi mendatang.
Dengan misi mereka yang semakin mendekati akhir, baik Williams maupun Wilmore berpegang pada semangat tim dan rasa tanggung jawab yang tinggi. "Kami merasa seperti bagian dari tim, dan itu adalah kehormatan besar," tutup Williams. Misi ini menyajikan tantangan baru tetapi juga memperlihatkan komitmen dan ketahanan yang diperlukan untuk eksplorasi luar angkasa.