Bisnis

Musk Coba Kuasai OpenAI, Peralihan Keuntungannya Terancam?

Sam Altman, Elon Musk, dan sejumlah pendiri lainnya mendirikan OpenAI sebagai organisasi nirlaba sepuluh tahun lalu dengan misi untuk menciptakan kecerdasan buatan yang bermanfaat bagi umat manusia. Namun, kini Altman dan OpenAI berusaha untuk merestrukturisasi organisasi mereka menjadi entitas bisnis yang lebih konvensional untuk menghasilkan keuntungan. Musuh utama di tengah proses ini adalah Elon Musk, yang berupaya menggunakan segala cara untuk menghentikan transformasi tersebut.

Musk, yang saat ini telah meluncurkan sebuah perusahaan AI saingan, tidak segan-segan melontarkan kritik pedas terhadap Altman melalui platform media sosialnya. Ia bahkan telah mengajukan dua tuntutan hukum terhadap OpenAI dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah menyimpang dari prinsip-prinsip pendiriannya, serta meminta pengadilan untuk memblokir upaya restrukturisasi yang sedang dilakukan. Upaya hukum ini sempat mengalami kendala ketika seorang hakim menunjukkan keraguannya untuk segera mengeluarkan perintah dalam kasus yang melibatkan “miliarder melawan miliarder.”

Setelah mengalami kegagalan dalam pengadilan, Musk berpindah taktik. Dia kini menggandeng sekelompok investor kaya untuk mengajukan tawaran tidak resmi senilai $97,4 miliar guna membeli aset organisasi nirlaba yang mengontrol OpenAI. Dalam sebuah pernyataan, Musk menyatakan harapannya untuk mengembalikan OpenAI menjadi “kuasa yang berfokus pada keamanan dan terbuka seperti semula.”

Namun, tawaran Musk dengan cepat ditolak oleh Altman, yang menilai bahwa ini adalah taktik dari seorang pesaing untuk “menghambat kami” dan menekankan bahwa perusahaan tidak dijual. Di sisi lain, direktur Dewan OpenAI, Larry Summers, menyatakan belum menerima kontak resmi dari pihak Musk, yang menimbulkan pertanyaan tentang keseriusan tawaran tersebut.

Marc Toberoff, pengacara yang mewakili Musk, mengungkapkan bahwa dia telah mengirimkan surat niat empat halaman kepada dua anggota penasihat hukum luar OpenAI. Meski begitu, ada sumber yang menyatakan bahwa penasihat hukum perusahaan belum menerima surat tersebut pada siang hari selasa lalu. Namun, kemudian dikabarkan bahwa surat itu telah sampai di dewan pengurus OpenAI. Jika dewan menolak tawaran Musk, seperti yang disarankan oleh Altman, langkah ini tetap akan mempersulit proses restrukturisasi yang rumit di perusahaan yang saat ini sedang bernegosiasi dengan SoftBank Group Corp. untuk meraih pembiayaan baru dengan valuasi mencapai $300 miliar.

Saat ini, OpenAI memiliki anak perusahaan yang berorientasi profit yang diatur oleh organisasi nirlaba dan dewan pengurusnya. Dalam rencana restrukturisasi yang diusulkan, perusahaan tersebut diharapkan memberikan nilai yang adil atas aset nirlaba. Sebelumnya, OpenAI menyatakan bahwa mereka akan mengkompensasi nirlaba tersebut dalam bentuk ekuitas, dan para ahli hukum percaya bahwa regulator akan mengawasi bagian mana yang akan diterima nirlaba.

Pakar hukum berpendapat bahwa tawaran Musk dapat mempengaruhi nilai aset OpenAI yang sedang direstrukturisasi. Beberapa anggota dewan OpenAI berpendapat bahwa mereka memiliki alasan yang kuat untuk menolak tawaran Musk, mengingat Obligasi fidusia mereka adalah untuk misi yang lebih besar dalam mengembangkan kecerdasan buatan yang aman dan bermanfaat bagi umat manusia.

Musk sendiri lanjut berbicara mengenai dampak tawaran tidak resmi tersebut terhadap rencana restrukturisasi OpenAI. Menurut Summers, keputusan akan diambil jika dan ketika dewan benar-benar menerima tawaran, berbeda dengan sekadar membaca laporan media. Sementara itu, komposisi dewan sebelumnya telah diubah dan kini lebih dianggap selaras dengan kepemimpinan Altman, yang rekan-rekannya termasuk Bret Taylor dan Fidji Simo, di mana mereka berkomitmen untuk menjalankan misi yang diemban oleh OpenAI.

Dalam konteks ini, isu dan dinamika yang muncul dari upaya Musk untuk menguasai OpenAI memberikan gambaran lebih luas tentang tantangan yang dihadapi perusahaan dalam transisi menuju bisnis yang berorientasi pada keuntungan.

Hendrawan adalah penulis di situs spadanews.id. Spada News adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi terbaru lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button