Multitasking: Apa Itu, Kelebihan, Kekurangan & Tips Efektif!

Multitasking adalah istilah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara sederhana, multitasking merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengerjakan lebih dari satu tugas secara bersamaan. Istilah ini sering digunakan dalam konteks pekerjaan atau aktivitas yang menuntut kita untuk menyelesaikan beberapa hal dalam waktu bersamaan. Namun, meskipun multitasking terlihat menguntungkan, ada berbagai kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami sebelum menerapkannya dalam aktivitas sehari-hari.

Pengertian Multitasking

Multitasking dalam konteks perilaku manusia adalah kemampuan untuk mengatasi berbagai tugas secara bersamaan dengan cara bergantian menyelesaikan satu tugas ke tugas lainnya. Para ahli berpendapat bahwa multitasking merupakan kondisi di mana seseorang melakukan beberapa tugas secara bersamaan dalam waktu yang singkat. Menurut Applebaum dan Marchionni (2008), multitasking melibatkan pelaksanaan dua atau lebih tugas secara bersamaan. Sedangkan Salvucci dan Tangen (2011) mengertikan multitasking sebagai penyelesaian beberapa tugas dalam waktu bersamaan meski hanya dalam jangka waktu yang singkat.

Walaupun tindakan ini sering dianggap sebagai bakat atau keahlian, penelitian menunjukkan bahwa kemampuan manusia untuk melakukan multitasking dengan efektif sangat terbatas. Seringkali individu lebih banyak berpindah antara tugas tanpa menyelesaikan satu pun dengan baik, yang dapat menyebabkan tumpang tindih perhatian.

Jenis-Jenis Multitasking

Multitasking dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu concurrent multitasking dan sequential multitasking.

1. Concurrent Multitasking

Jenis ini terjadi ketika seseorang mengerjakan beberapa tugas secara bersamaan tanpa menghambat proses kerja dari tugas utama. Misalnya, seseorang dapat mencatat sambil mendengarkan presentasi dalam rapat, atau mengemudikan mobil sambil mengikuti petunjuk dari aplikasi peta.

2. Sequential Multitasking

Pada jenis ini, individu berpindah dari satu tugas ke tugas lain setelah menyelesaikan satu tugas utama. Untuk ini, dibutuhkan tingkat fokus yang tinggi agar setiap tugas terlaksana dengan baik. Contohnya adalah mengerjakan laporan sambil menunggu air panas untuk membuat kopi.

Kelebihan dan Kekurangan Multitasking

Kelebihan Perilaku Multitasking

  1. Pekerjaan lebih cepat selesai: Dengan multitasking, tugas yang berbeda bisa diselesaikan dalam waktu bersamaan, sehingga mempercepat proses pekerjaan.
  2. Menghemat waktu: Menggabungkan beberapa aktivitas dalam satu waktu membuat waktu Anda lebih efisien dan memungkinkan penyelesaian tugas lainnya pada waktu yang sama.

Kekurangan Perilaku Multitasking

  1. Menurunkan performa: Salah satu efek samping paling signifikan dari multitasking adalah menurunnya kinerja. Ketika konsentrasi terbagi, risiko kesalahan dalam pekerjaan meningkat.
  2. Meningkatkan stres: Multitasking dapat menyebabkan perasaan tertekan dan bahkan depresi, karena otak tidak bisa berfungsi optimal ketika dipaksa melayani terlalu banyak informasi secara bersamaan.
  3. Menurunkan kreativitas: Ketika otak terdesak untuk berpikir dari beragam arah, daya kreativitasinya dapat menurun.
  4. Memengaruhi daya ingat: Fokus yang terpecah dapat menganggu ingatan, menyebabkan detail-detail penting dari tugas-tugas yang dikerjakan menjadi terlupakan.

Dampak Multitasking pada Produktivitas

Sebagai tambahan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa multitasking bukan hanya berdampak pada kualitas pekerjaan, tetapi juga pada kesehatan mental. Misalnya, ketika seseorang mengemudikan kendaraan sambil menelepon, fokusnya terbagi, dan ini berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan. Penelitian dari University of Utah menunjukkan bahwa berlangganan multitasking, seperti berbicara di telepon sambil berkendara sehingga bisa menyebabkan waktu berkendara menjadi lebih lama daripada yang dibutuhkan jika hanya fokus pada mengendarai kendaraan.

Trik Multitasking untuk Pekerja Kantoran

  1. Gunakan to-do list: Identifikasi tugas mana yang lebih mudah dan jadwalkan waktu kerja sesuai dengan prioritas.
  2. Pilih tugas yang mirip: Dengan mengerjakan tugas mirip, Anda dapat menghemat waktu dan tenaga.
  3. Hindari distraksi: Minimalkan penggunaan gadget dan kurangi interupsi dari lingkungan sekitar saat bekerja.
  4. Manfaatkan teknologi: Gunakan fitur otomatis di alat komunikasi untuk mengelola waktu Anda lebih baik.
  5. Evaluasi hasil kerja: Periksa kembali tugas yang telah dikerjakan untuk memastikan tidak ada kesalahan yang terlewat.

Keadaan Otak dalam Perilaku Multitasking

Penelitian mengatakan perilaku multitasking bisa berpengaruh pada kemampuan memori otak, yang juga mengharuskan kita untuk memaknai informasi dengan lebih dalam. Dua aspek kunci dari memori yang terpengaruh oleh multitasking adalah prospective memory dan working memory. Begitu Anda membagi perhatian pada beberapa tugas, akan ada penurunan dalam kemampuan otak untuk menyimpan dan mengingat detail penting.

Multitasking dalam Membimbing Anak

Pentingnya multitasking tidak hanya terlihat dalam konteks pekerjaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam peran orang tua. Para orang tua sering kali dihadapkan pada tuntutan untuk mengawasi anak mereka sambil menyelesaikan pekerjaan rumah atau pekerjaan kantor. Ini menunjukkan bahwa multitasking juga diperlukan dalam membimbing belajar anak di rumah, terutama pada masa pandemi ketika banyak aktivitas dilakukan di rumah.

Dalam praktiknya, multitasking memerlukan pendekatan yang bijaksana untuk memastikan bahwa setiap tugas dilakukan dengan baik tanpa mengurangi perhatian terhadap hal-hal penting, seperti pendidikan anak. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk merencanakan kegiatan dan mengambil pendekatan yang lebih fokus saat mendampingi anak mereka dalam belajar.

Secara keseluruhan, meskipun multitasking tampak sebagai solusi untuk menyelesaikan banyak tugas dalam waktu singkat, efektivitas dan dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik perlu diperhatikan. Dengan memahami berbagai aspek multitasking, kita dapat lebih bijak dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Exit mobile version