
MicroStrategy, yang sekarang dikenal dengan nama Strategy, baru-baru ini melaporkan kerugian yang signifikan pada kuartal keempat tahun 2024 akibat usaha ekspansi agresifnya di bidang Bitcoin. Dalam pengumuman terbaru, perusahaan ini mencatat total pendapatan sebesar $120,7 juta untuk kuartal keempat, mengalami penurunan 3% dibandingkan tahun sebelumnya. Selama tahun penuh 2024, pendapatan Strategy mencapai $463,5 juta, turun 7% dari tahun 2023.
Angka-angka ini menandakan adanya tantangan yang dihadapi oleh Strategy meskipun ada pertumbuhan yang mencolok dalam layanan langganan, yang melesat 48% tahun-ke-tahun dan mencapai $31,9 juta. Namun, penurunan pendapatan secara keseluruhan lebih banyak dipengaruhi oleh kurangnya performa di segmen-segmen lain.
Dalam laporan keuangannya, Strategy mencatat kerugian operasional sebesar $1,016 miliar yang diakibatkan oleh kerugian penurunan nilai aset digital mencapai $1,006 miliar. Kerugian ini ditafsirkan sebagai akibat dari fluktuasi harga Bitcoin dan perubahan dalam standar akuntansi. Dalam pernyataan resmi, perusahaan menegaskan bahwa kerugian tersebut sebagian besar disebabkan oleh aturan akuntansi, bukan karena masalah operasional. “Kerugian penurunan nilai yang kami laporkan adalah cerminan dari sifat volatil aset digital, bukan kelemahan fundamental dalam model bisnis kami,” ungkap mereka.
Meskipun mencatat kerugian, Strategy tetap meningkatkan kepemilikan Bitcoin-nya secara signifikan pada tahun 2024. Perusahaan tersebut berhasil memperoleh 258,320 BTC selama tahun lalu, sehingga total kepemilikannya kini mencapai 471,107 BTC dengan harga beli rata-rata $64,511 per Bitcoin. Sebagai hasil dari investasi ini, nilai kepemilikan Bitcoin Strategy diperkirakan sekitar $46 miliar pada 4 Februari 2024, berdasarkan harga pasar Bitcoin saat ini yang berada di kisaran $98,700.
Di balik pembelian Bitcoin yang besar ini, Strategy telah mendanai akuisisi tersebut melalui berbagai sumber, termasuk penjualan ekuitas yang mencapai $21,7 miliar, penerbitan obligasi konversi sebesar $6,2 miliar, dan penawaran saham preferen permanen senilai $584 juta. Dengan strategi ini, perusahaan menunjukkan komitmennya untuk mempertahankan posisinya dalam ekosistem cryptocurrency yang terus berkembang.
Selaras dengan transisi ini, Strategy juga mengalihkan fokus bisnis perangkat lunaknya ke model berbasis cloud, dengan laporan peningkatan 57% tahun-ke-tahun dalam tagihan langganan saat ini. Perubahan ini mencerminkan upaya untuk menyesuaikan diri dengan tren teknologi dan kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat akan solusi berbasis cloud.
Mulai kuartal pertama tahun 2025, Strategy berencana mengadopsi Akuntansi Nilai Wajar FASB, yang memungkinkan perusahaan untuk menandai kepemilikan Bitcoin-nya ke nilai pasar setiap kuartal. Dengan perubahan akuntansi ini, diharapkan akan memberikan transparansi yang lebih besar terhadap penilaian Bitcoin dalam neracanya. Langkah ini dapat membantu investor dan pemangku kepentingan lainnya memahami nilai sebenarnya dari investasi Bitcoin yang dimiliki oleh Strategy.
Dengan langkah berani ini, Strategy terus menunjukkan ketekunan meski dihadapkan pada tantangan finansial yang signifikan. Keputusan untuk terus berinvestasi dalam Bitcoin meskipun pasar yang fluktuatif hanyalah satu bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memanfaatkan potensi digital asset yang dapat mengubah wajah ekonomi global di masa depan.