
Perusahaan induk Facebook, Meta Platforms Inc., tengah dalam proses pengembangan proyek infrastruktur kecerdasan buatan (AI) yang diperkirakan menelan biaya sekitar US$200 miliar atau setara dengan Rp3.280 triliun. Proyek ambisius ini bertujuan untuk menciptakan pusat data yang akan mendukung pengembangan teknologi AI generasi mendatang serta menyediakan fondasi untuk metaverse.
Menurut laporan dari Reuters yang diterbitkan pada Rabu (26/2/2025), rencana ini mencakup pembangunan data center yang akan dilengkapi dengan jutaan chip khusus AI. Proyek ini tidak hanya ditujukan untuk memperkuat kemampuan komputasi Meta, tetapi juga untuk menyaingi raksasa teknologi lain seperti Google dan Microsoft, yang telah lebih dahulu berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan AI.
Berikut ini beberapa poin penting terkait proyek infrastruktur AI yang sedang direncanakan oleh Meta:
Investasi Besar: Dengan total anggaran mencapai Rp3.280 triliun, proyek ini diperkirakan akan menjadi salah satu investasi teknologi terbesar dalam sejarah Meta. Ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memperluas kapasitas AI dan kemampuan dalam memproses data yang besar.
Pengembangan Komputasi AI: Fokus utama dari proyek ini adalah pengembangan komputasi AI generatif dan model pembelajaran mesin skala besar. Dengan teknologi yang semakin canggih, diharapkan Meta dapat menciptakan inovasi yang mendukung berbagai aplikasi yang mengedepankan AI.
Persaingan di Pasar Teknologi: Dalam beberapa tahun terakhir, Google dan Microsoft telah dominan dalam pengembangan teknologi AI. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyampaikan rencana besar perusahaan yang ditargetkan rampung bertahap pada tahun 2030. Hal ini menunjukkan upaya Meta untuk mengejar ketertinggalan dari para pesaingnya.
Strategi Jangka Panjang: Zuckerberg memaparkan bahwa pengembangan AI skala besar akan dilakukan secara bertahap, dengan komitmen untuk menciptakan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan generasi mendatang. Proyek ini dibutuhkan untuk mendukung visi Meta dalam mengembangkan ekosistem metaverse yang lebih luas.
- Reaksi dari Pesaing: CEO Google, Sundar Pichai, juga telah mengindikasikan bahwa tahun 2025 akan menjadi momen penting bagi perusahaan dalam pengembangan model AI baru yang disebut Gemini. Pichai mencatat pentingnya untuk mempercepat pengembangan AI agar dapat tetap bersaing dengan Meta serta perusahaan teknologi lainnya.
Di tengah atmosfer kompetitif ini, Meta tidak memberikan respons resmi terhadap laporan yang beredar, namun sejumlah analis memperkirakan bahwa langkah ini merupakan langkah strategis yang signifikan bagi perusahaan. Dengan berinvestasi dalam infrastruktur AI, Meta bertujuan untuk memastikan kelangsungan pertumbuhannya di pasar teknologi yang terus berkembang.
Dalam beberapa tahun ke depan, proyek ini akan menjadi bagian integral dari perjalanan Meta dalam merevolusi cara orang berinteraksi dengan teknologi. Keberhasilan pengembangan pusat data AI ini diharapkan akan mendukung inovasi baru yang tidak hanya akan menguntungkan Meta, tetapi juga memberikan dampak yang lebih luas dalam industri teknologi dan masyarakat secara keseluruhan.
Meta berupaya keras mengukir namanya dalam sejarah teknologi dan AI, dan upaya ini akan terlihat jelas seiring dengan pelaksanaan rencana besar yang akan berlangsung hingga tahun 2030.