Info

Mengapa Muhammadiyah Belum Gunakan Kalender Hijriah Global Tunggal?

Masyarakat Islam di seluruh dunia tentunya merindukan penyatuan dalam berbagai aspek ibadah, termasuk dalam sistem penanggalan. Salah satu inisiatif yang banyak diperbincangkan adalah Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang diusulkan oleh Muhammadiyah. Namun, meskipun gagasan tersebut telah dikaji secara mendalam, Muhammadiyah hingga saat ini belum dapat menerapkannya secara resmi. Ada sejumlah alasan yang mendasari hal ini.

Pertama-tama, KHGT adalah sistem kalender Islam yang mengedepankan perhitungan hisab dengan kriteria yang dapat diterapkan secara global. Dengan menggunakan data astronomi terkini, KHGT menawarkan penentuan awal bulan hijriah yang mengikuti metode hisab hakiki kontemporer. Dengan adanya KHGT, diharapkan seluruh umat Islam dapat beribadah dengan menggunakan satu kalender yang sama, terutama untuk bulan-bulan penting seperti Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Ada beberapa keunggulan dari KHGT. Pertama, sistem ini dapat menyatukan umat Islam dalam melaksanakan ibadah. Kedua, KHGT memberikan kepastian tentang jadwal ibadah, sehingga tidak ada lagi kebingungan akibat perbedaan dalam penentuan awal bulan. Ketiga, sistem ini memudahkan administrasi di negara-negara Muslim yang saat ini memiliki sistem kalender Islam yang berbeda-beda.

Namun, penerapan KHGT terhalang oleh tantangan yang tidak sederhana. Salah satu alasan utama adalah kebutuhan untuk mencapai kesepakatan global di kalangan umat Islam. Tanpa adanya konsensus, penerapan KHGT akan sulit dilakukan. Beberapa faktor penghambat kesepakatan ini antara lain:

  1. Perbedaan Metode Penentuan Kalender Islam: Di dunia Islam, terdapat dua metode utama dalam menentukan awal bulan hijriah. Metode pertama adalah Rukyatul Hilal (pengamatan bulan), yang umum digunakan oleh banyak negara Muslim, seperti Arab Saudi dan Indonesia. Metode kedua adalah Hisab (perhitungan astronomis), yang menjadi pegangan Muhammadiyah dan beberapa organisasi Islam lainnya. KHGT berbasis pada metode hisab hakiki, yang berbeda dengan pendekatan rukyat. Hal ini menjadi hambatan tersendiri bagi negara-negara yang masih bergantung pada rukyat.

  2. Faktor Politik dan Otoritas Keagamaan: Setiap negara memiliki otoritas keagamaan yang berbeda-beda, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Indonesia dan Majma’ al-Fiqh al-Islami di Arab Saudi. Banyak otoritas masih mempertahankan sistem mereka karena alasan kedaulatan dan tradisi, sehingga mereka belum siap beralih ke KHGT. Di samping itu, perbedaan kepentingan politik antarnegara Muslim juga mempersulit pencapaian kesepakatan dalam hal ini.

Dalam upaya mempromosikan KHGT, Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid terus berjuang di berbagai forum ilmiah internasional. Beberapa langkah yang telah diambil mencakup:

  1. Sosialisasi KHGT di Forum Internasional: Muhammadiyah aktif mempresentasikan konsep KHGT dalam konferensi astronomi dan forum keagamaan dengan harapan mendapatkan dukungan dari negara-negara Muslim lainnya.

  2. Dialog dengan Organisasi Islam Dunia: Muhammadiyah melakukan komunikasi yang baik dengan organisasi-organisasi Islam, seperti Rabithah Alam Islami dan Organisasi Konferensi Islam (OKI), untuk mencari titik temu.

  3. Membangun Kesadaran Umat Islam: Di Indonesia, Muhammadiyah aktif mengedukasi masyarakat tentang KHGT melalui kajian, buku, dan seminar.

Meskipun KHGT belum dapat diimplementasikan, Muhammadiyah tetap berpegang pada sistem hisab hakiki wujudul hilal untuk menentukan awal bulan hijriah di Indonesia. Sistem ini mencerminkan komitmen Muhammadiyah terhadap pendekatan ilmiah dalam penentuan kalender Islam.

Masyarakat Islam secara global kini menunggu dengan harapan agar KHGT dapat diterima secara luas suatu saat nanti. Meskipun tantangan masih ada, Muhammadiyah akan terus berupaya memperjuangkan sistem ini demi kemaslahatan umat Islam di seluruh dunia. Di tengah keragaman metode dan sistem penanggalan yang ada, kebutuhan untuk menyatukan umat dalam ibadah tetap menjadi prioritas utama.

Hendrawan adalah penulis di situs spadanews.id. Spada News adalah portal berita yang menghadirkan berbagai informasi terbaru lintas kategori dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button