
Kapten Plymouth Argyle, Joe Edwards, saat ini merasakan gemuruh kegembiraan menjelang pertandingan putaran kelima Piala FA melawan Manchester City, tim papan atas yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia saat ini. Dengan status tim Championship yang saat ini berada di peringkat 22, Plymouth telah mengejutkan banyak raksasa sepak bola dengan mengalahkan Brentford dan Liverpool dalam perjalanan mereka di turnamen bergengsi ini. Kemenangan atas Liverpool semakin mengukuhkan posisi Plymouth, dan Edwards optimis akan hasil yang baik melawan City, yang memiliki sejarah kemenangan luar biasa di kompetisi nasional.
Mengingat kegembiraan yang menyelimuti tim, Edwards mengungkapkan, “Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi semua orang untuk bermain melawan Man City. Kami memiliki rencana permainan untuk frustrasi mereka dan memastikan kami berada dalam posisi yang tepat.” Pendekatan strategis ini sudah pasti merupakan hasil dari persiapan matang yang dilakukan tim dalam minggu ini.
Keputusan Plymouth untuk tinggal lebih lama di Manchester tidak hanya berkaitan dengan pertandingan FA Cup. Tim ini juga akan melawan Hull City dua hari setelah laga melawan City. Keputusan tersebut didorong oleh komitmen klub untuk melakukan perjalanan secara berkelanjutan dengan bergabung dalam inisiatif Pledgeball yang mendorong klub-klub untuk memilih pilihan perjalanan yang lebih ramah lingkungan. Edwards menegaskan pentingnya inisiatif ini, “Kami ingin menjadi klub sepak bola yang lebih berkelanjutan.”
Untuk memperkuat argumen mereka sebagai tim yang peduli lingkungan, Plymouth telah membuat investasi dalam infrastruktur hijau, termasuk panel surya dan pengumpulan air hujan. Selain meningkatkan reputasi klub di dalam komunitas, tindakan ini menunjukkan bahwa sepak bola tidak hanya mengenai pertandingan di lapangan, tetapi juga mengenai dampak sosial dan ekologis yang dapat dimiliki oleh sebuah klub.
Dalam konteks turnamen, Edwards merasa perjalanan tim yang telah dimulai sejak satu dekade lalu, dari League Two ke Championship, menjadi inti dari pengalaman kolektif yang berharga. “Kami berada dalam gelembung yang unik di Plymouth. Anda merasakan dukungan dari fans dan kota. Setiap kemenangan di turnamen ini, seperti melawan Liverpool, memberikan angin segar bagi kami, terutama saat kami berjuang di liga,” ungkap Edwards.
Ketika ditanya tentang momen paling berkesan selama karirnya, Edwards menyebutkan betapa beruntungnya dia bisa menjadi bagian dari klub ini dalam waktu-waktu yang baik dan buruk. “Ini adalah tempat di mana saya bermain dengan baik dan merasa bahagia. Saya sangat bersyukur telah berada di sini dan turut serta dalam perjalanan luar biasa ini,” jawabnya dengan penuh perasaan.
Dalam pandangannya, performa di Piala FA juga berperan sebagai pemicu semangat tim. Setelah kemenangan melawan Liverpool, mereka melanjutkan momentum ini dengan menang telak 5-1 atas Millwall di liga. “Mentalitas kami terbangun setelah bersaing melawan tim-tim terbaik,” tambah Edwards, mencatat bahwa keberhasilan tersebut memberikan motivasi lebih dalam perjalanan menghadapi City.
Plymouth kini berharap dapat menjaga momentum tersebut, tidak hanya untuk melawan Manchester City, tetapi juga untuk mempertahankan posisi mereka di liga. Dengan sikap percaya diri dan strategi yang baik, mereka akan menghadapi laga ini dengan semangat, menjadikan setiap pertandingan sebagai kesempatan untuk menunjukkan potensi mereka. Edwards dan rekan-rekannya tidak hanya ingin membuat bangga diri mereka, tetapi juga seluruh penggemar yang selalu mendukung mereka, menjadikan pengalaman ini sebagai bagian tak terlupakan dari sepak bola.