Mega Raptor 20 Kaki Pernah Mengintai Australia, Temukan Faktanya!

Paleontologis baru-baru ini menemukan sisa-sisa dinosaurus terbesar yang dikenal sebagai megaraptorid, atau lebih dikenal dengan sebutan "mega raptor," yang pernah berkeliaran di benua Australia. Penemuan ini juga menjadi bukti pertama adanya carcharodontosaurus di Australia. Temuan tersebut dipublikasikan dalam studi yang diterbitkan pada 19 Februari lalu di Journal of Vertebrate Paleontology, memberikan wawasan baru tentang hierarki predator unik yang ada di Australia pada periode Kapur.

Megaraptorid adalah kelompok dinosaurus theropoda besar yang hidup selama periode Kapur, sekitar 125 hingga 66 juta tahun yang lalu. Ukuran mega raptor ini diperkirakan mencapai 20 kaki, dan bagian terbesar dari fosilnya ditemukan di belahan selatan dunia. Dikenal memiliki gigi kecil namun tajam, tulang yang berisi udara, serta anggota tubuh depan kuat dengan cakar yang besar, megaraptorids menjadi salah satu predator dominan di ekosistem zaman purba.

Carcharodontosaurus, yang memiliki panjang sekitar 45 kaki, merupakan salah satu pemangsa darat terbesar dalam sejarah Bumi. Biasanya ditemukan di Afrika Utara, penemuan fosil di Australia menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam hierarki pemangsa. "Penemuan carcharodontosaura di Australia sangat mengubah permainan," kata Jake Kotevski, salah satu penulis studi dari Museums Victoria. Dia menambahkan bahwa temuan ini menunjukkan bagaimana hierarki predator di Victoria berbeda dari yang ada di Amerika Selatan, di mana carcharodontosaurus mengembangkan ukuran yang serupa dengan Tyrannosaurus rex.

Fosil-fosil ini ditemukan di sepanjang pesisir negara bagian Victoria di tenggara Australia, khususnya di Formasi Eumeralla dan Strzelecki Group, yang diperkirakan berusia antara 113 dan 118 juta tahun. Penemuan ini menunjukkan bahwa ekosistem kuno di Victoria dikuasai oleh theropoda yang kuat. Selain itu, dua fosil tersebut dianggap sebagai megaraptor tertua yang diketahui di dunia, memperluas pemahaman kita tentang sejarah evolusi kelompok ini.

Pentingnya temuan ini tidak hanya bagi Australia, tetapi juga bagi pemahaman lebih luas mengenai fauna yang ada di superkontinen Gondwana. Thomas Rich, seorang kurator senior palaeontologi vertebrata di Museums Victoria, mencatat bahwa temuan ini menantang asumsi sebelumnya tentang hierarki ukuran tubuh dalam ekosistem predator Gondwana, sambil menyoroti keunikan fauna Kapur di Victoria.

Sebanyak tiga dari fosil yang ditemukan berhasil diungkap antara tahun 2022 dan 2023 oleh seorang sukarelawan dari Museums Victoria, Melissa Lowery. Hal ini mencerminkan pentingnya kontribusi sukarelawan dan anggota masyarakat dalam membantu peneliti senior menemukan rahasia-rahasia masa lalu Australia yang penuh misteri. Tim peneliti berencana untuk terus menyurvei situs fosil kunci, terutama di lokasi di mana fosil megaraptorid besar ditemukan.

Selain fokus pada penggalian, penemuan ini memberikan petunjuk berharga tentang pertukaran fauna antara Australia dan Amerika Selatan melalui Antartika selama periode Kapur Awal. Dengan terus menggali dan menganalisis fosil-fosil ini, ilmuwan berharap untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang bagaimana megaraptorids dan carcharodontosaurs dapat beradaptasi dan berinteraksi dalam ekosistem kuno yang beragam.

Dalam era modern, Australia dikenal dengan berbagai satwa liar seperti ular berbisa, laba-laba, buaya air asin, koala, dan kanguru. Namun, temuan baru ini menyoroti betapa kaya dan beragamnya ekosistem Australia pada zaman purba, di mana predator besar seperti mega raptor menjalankan perannya dalam rantai makanan. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap lebih banyak informasi tentang kehidupan pra-sejarah yang pernah mengisi benua ini.

Exit mobile version