
BPJS Kesehatan merupakan salah satu program jaminan sosial yang penting di Indonesia, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Namun, pada beberapa situasi tertentu, peserta mungkin perlu menonaktifkan keanggotaan mereka. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti pindah ke luar negeri, berganti asuransi kesehatan swasta, atau alasan lainnya. Pada tahun 2025, penonaktifan BPJS Kesehatan dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak BPJS Kesehatan, sehingga peserta tidak menghadapi kesulitan di masa mendatang.
Sebelum memulai proses penonaktifan, penting untuk mengetahui dokumen yang perlu disiapkan. Berikut adalah syarat dokumen yang diperlukan untuk menonaktifkan kepesertaan BPJS Kesehatan:
1. Kartu BPJS Kesehatan.
2. Kartu Keluarga (KK).
3. Kartu Tanda Penduduk (KTP).
4. Bukti pembayaran iuran setiap bulan.
5. Surat kematian dari instansi berwenang, jika peserta yang menonaktifkan adalah yang sudah meninggal dunia.
6. Bagi peserta yang berpindah ke luar negeri, wajib melampirkan paspor dan salah satu dokumen berikut: visa, izin tinggal, surat tugas belajar, surat tugas bekerja, atau surat pemberitahuan dari sponsor.
7. Surat pernyataan penghentian pembayaran gaji dari pemberi kerja, untuk peserta yang berhenti bekerja.
Penonaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan dapat dilakukan hanya jika ada kondisi tertentu, seperti:
1. Peserta sudah meninggal dunia.
2. Peserta telah menjadi warga negara asing (WNA).
Jika Anda atau anggota keluarga memenuhi syarat tersebut, langkah selanjutnya adalah melengkapi dokumen yang diperlukan. Terdapat dua cara untuk menonaktifkan BPJS Kesehatan: secara offline dan online melalui layanan PANDAWA.
Untuk menonaktifkan BPJS Kesehatan secara offline, berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti:
1. Siapkan semua dokumen pendukung yang diperlukan.
2. Datang ke kantor BPJS Kesehatan terdekat.
3. Ambil nomor antrian dan tunggu hingga giliran dipanggil.
4. Sampaikan kepada petugas bahwa Anda ingin menonaktifkan keanggotaan BPJS Kesehatan, dan jelaskan alasan di balik keputusan tersebut.
5. Serahkan semua berkas dokumen yang diminta kepada petugas.
6. Petugas akan memeriksa dokumen dan memproses penonaktifan.
Alternatif lainnya adalah menonaktifkan BPJS Kesehatan melalui layanan PANDAWA. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1. Hubungi layanan PANDAWA yang tersedia dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00-15.00 WIB, dengan mengirimkan pesan ke nomor 08118165165.
2. Kirim chat dengan format yang sesuai: Nama Pelapor, Nama Peserta yang Akan Dinonaktifkan, Nomor Kartu Peserta atau Nomor KTP, Nomor HP, serta Kode Layanan.
3. Klik link formulir online yang diberikan oleh PANDAWA, kemudian isi dengan identitas peserta yang akan dinonaktifkan.
4. BPJS Kesehatan akan menghubungi pelapor melalui WhatsApp untuk meminta dokumen lain, seperti swafoto pelapor dengan KTP, foto KTP, KK, dan surat keterangan kematian.
5. Kirimkan semua dokumen yang diminta, dan ketik ‘SELESAI’ setelah pengiriman dokumen.
6. BPJS Kesehatan akan mengkonfirmasi informasi dan memproses penonaktifan.
Bagi peserta yang mengalami kendala ekonomi, terdapat program bantuan cicilan iuran BPJS Kesehatan yang dapat diajukan. Program ini memungkinkan peserta dengan tunggakan 4-24 bulan untuk mengajukan permohonan cicilan, meskipun kartu tidak langsung aktif. Peserta dapat mengajukan permohonan melalui Aplikasi Mobile JKN, Care Center 165, atau datang langsung ke Kantor Cabang BPJS Kesehatan terdekat.
Dengan mengetahui cara penonaktifan BPJS Kesehatan dan syarat dokumen yang diperlukan, peserta dapat menjalani proses tersebut dengan lebih mudah dan tanpa kendala, menjaga kepastian dan kelancaran administrasi kesehatan mereka.