
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun pada tahun 2024. Capaian ini menunjukkan adanya pertumbuhan yang positif dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp60,42 triliun, meningkat 0,4% secara tahunan (year on year/YoY). Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp60,15 triliun, sementara laba untuk kepentingan nonpengendali tercatat sebesar Rp488,92 miliar.
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan bahwa pertumbuhan laba tersebut didorong oleh penyaluran kredit yang selektif dan fokus pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dalam paparan kinerja keuangan BRI yang disampaikan secara daring, Sunarso menekankan pentingnya ketangguhan kinerja keuangan BRI yang tercapai di tengah tantangan ekonomi global. “Resiliensi atau ketangguhan kinerja keuangan BRI sepanjang tahun 2024 dicapai di tengah tantangan ekonomi global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi domestik serta tantangan likuiditas bagi industri perbankan,” ungkapnya.
Pada tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.355 triliun, tumbuh 6,97% secara tahunan. Sunarso menyebutkan bahwa sebesar 82% dari total kredit yang disalurkan, atau sekitar Rp1.110 triliun, diperuntukkan bagi sektor UMKM. “Pembiayaan segmen lainnya juga tercatat tumbuh positif,” jelasnya. Meningkatnya penyaluran kredit ini juga diimbangi dengan perbaikan kualitas kredit, terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dari 2,95% pada tahun 2023 menjadi 2,78% pada tahun 2024.
Capaian aset BRI juga menunjukkan pertumbuhan yang baik, dengan total aset mencapai Rp1.993 triliun, tumbuh 1,42% YoY. Dalam hal simpanan, BRI mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.365 triliun, dengan proporsi dana murah (current account saving account/CASA) mencapai 67,3%, setara dengan Rp919 triliun dari jumlah dana masyarakat yang dihimpun dalam bentuk tabungan dan giro.
Pertumbuhan positif ini didorong oleh meningkatnya penggunaan transaksi digital melalui Super App BRImo. Hingga akhir Desember 2024, jumlah pengguna Super App BRImo tumbuh 22,12% menjadi 38,61 juta pengguna. Bahkan, volume transaksi yang diproses melalui BRImo tercatat meningkat 34,57% menjadi Rp5.596 triliun.
Sunarso menambahkan bahwa pencapaian positif BRI pada tahun 2024 juga didukung oleh kondisi likuiditas yang memadai dan posisi permodalan yang kuat. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI berkisar pada level 88,85%, sementara rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 26,63%.
Dengan mencapai laba bersih yang meningkat dan penyaluran kredit yang terus berkembang, BRI menunjukkan komitmennya dalam mendukung perekonomian nasional melalui pemberdayaan UMKM dan digitalisasi perbankan. Capaian ini tidak hanya menjadi indikator kesehatan keuangan bank, tetapi juga mencerminkan perannya sebagai lembaga keuangan yang berkontribusi kepada pembangunan ekonomi di tanah air.