Kesalahan Resume yang Bikin Kamu Tak Dikenal Recruiter TikTok dan Google

Farah Sharghi, seorang pelatih pencarian kerja dan mantan rekruter di perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Google, TikTok, dan Uber, telah menyoroti kesalahan umum yang sering ditemui dalam resume calon pekerja. Dalam pengalamannya yang luas, di mana ia telah mewawancarai ribuan pelamar, Sharghi menemukan bahwa banyak orang belum memahami pentingnya menunjukkan hasil kerja dalam resume mereka, alih-alih hanya mencantumkan daftar tugas yang telah dikerjakan.

Menurut Sharghi, banyak pelamar yang datang padanya ingin memperbaiki resume tetapi tetap mempertahankan jabatan fungsi, tanpa menjelaskan hasil yang diperoleh dari pekerjaan mereka. Ia menjelaskan, "Jika Anda menukarkan tenaga kerja Anda dengan uang, Anda harus mempertimbangkan dari sudut pandang pemberi kerja, apa yang Anda capai untuk perusahaan?" Pertanyaan ini menjadi pemicu refleksi yang dalam bagi para calon pekerja agar mereka menyadari nilai kerja yang mereka tawarkan.

Beberapa kesalahan umum dalam penulisan resume yang sering ditemui adalah sebagai berikut:

  1. Tidak Menyampaikan Hasil Kerja: Calon pekerja cenderung fokus pada deskripsi tugas tanpa memberikan konteks tentang hasil atau dampak dari pekerjaan mereka. Sharghi menekankan bahwa hasil yang dapat diukur atau signifikan adalah yang dicari oleh perusahaan.

  2. Kurangnya Pemahaman tentang Nilai Diri: Banyak pelamar yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki nilai yang dapat diekspresikan dan dikomunikasikan dalam resume serta saat wawancara. Hal ini sering kali membuat mereka sulit bersaing di pasar kerja.

  3. Tidak Menyoroti Keunikan Pribadi: Sharghi mengatakan bahwa penting bagi pelamar untuk menonjolkan apa yang membuat mereka unik dibandingkan pelamar lain. Menyampaikan keahlian khusus dan pengalaman yang relevan dapat membantu membedakan mereka dari kandidat lain.

  4. Kurang Pengetahuan tentang Kebutuhan Bisnis: Pelamar perlu memahami kebutuhan bisnis yang ingin dipecahkan dengan keahlian mereka. Pertanyaan "Kebutuhan bisnis apa yang bisa Anda penuhi?" menjadi kunci dalam menulis resume yang efektif.

Shargi berpendapat bahwa ketika pelamar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, mereka tidak hanya akan mampu memasarkan diri mereka dengan lebih baik, tetapi juga memahami posisi tawar mereka di pasar kerja. "Banyak dari mereka yang tidak menyadari bahwa pekerjaan mereka berharga", tambahnya. Kegiatan membangun resume yang kuat adalah bagian dari upaya untuk mengaitkan pengalaman kerja dengan hasil yang nyata bagi perusahaan.

Di era digital seperti sekarang, dengan meningkatnya persaingan dalam dunia kerja, penting bagi pencari kerja untuk memahami cara menonjol dalam lautan pelamar lainnya. Mereka harus menyadari bahwa resume bukan hanya sekadar daftar pekerjaan, tetapi sebuah alat untuk berkomunikasi dan meyakinkan pemberi kerja bahwa mereka adalah aset yang berharga.

Farah Sharghi juga menyampaikan pentingnya menyesuaikan resume dengan masing-masing aplikasi kerja, sehingga calon pekerja dapat mendemonstrasikan relevansinya terhadap posisi spesifik yang mereka lamar. "Setiap detail kecil bisa menjadi penentu dalam proses perekrutan," ujarnya.

Memahami bagaimana calon pekerja dapat berkontribusi terhadap hasil perusahaan, serta mampu mengkomunikasikan nilai tersebut melalui resume dan saat wawancara adalah kunci untuk diterima di perusahaan impian. Dengan langkah-langkah yang tepat, Sharghi meyakini bahwa para pencari kerja dapat menemukan peluang yang lebih baik dan mendapatkan perhatian dari perusahaan terkemuka.

Berita Terkait

Back to top button