
Harga mata uang kripto, termasuk Ethereum, Dogecoin, dan Shiba Inu, mengalami kenaikan signifikan pada hari ini. Kenaikan ini muncul di tengah perubahan lingkungan regulasi yang lebih bersahabat, dipimpin oleh administrasi Presiden Donald Trump, dan rilis data ekonomi baru yang berimbas pada penurunan imbal hasil Treasury.
Menurut data terbaru, pada pukul 1:10 ET, harga Ethereum (CRYPTO: ETH), mata uang kripto terbesar kedua di dunia, meningkat sebesar 4,2% jika dibandingkan dengan pemantauan sebelumnya. Sementara itu, Dogecoin (CRYPTO: DOGE) dan Shiba Inu (CRYPTO: SHIB) juga mencatatkan kenaikan, masing-masing sebesar 1,7% dan 5,1%.
Salah satu faktor yang berkontribusi pada fenomena ini adalah laporan dari Institute for Supply Management, yang menunjukkan bahwa Services Purchasing Managers’ Index (PMI) pada bulan Januari turun sebesar 1,3 poin menjadi 52,8. Meskipun angka ini masih menunjukkan ekspansi (angka di atas 50), hasil yang lebih rendah dari ekspektasi ini mengindikasikan bahwa inflasi mungkin mulai mereda, yang cenderung menguntungkan pasar kripto.
Sebelumnya, banyak stakeholder kripto merasa kesulitan di masa pemerintahan mantan Presiden Joe Biden karena kurangnya kejelasan regulasi, yang membuat bisnis kripto sulit berkembang. Namun, pada masa kampanye, Trump berjanji untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai ibu kota kripto dunia. Rencana ini tampaknya mulai terwujud dengan semakin meningkatnya dukungan dari berbagai lembaga.
David Sacks, seorang kapitalis ventura yang ditunjuk Trump sebagai pengawas kripto dan kecerdasan buatan di Gedung Putih, menyampaikan harapannya bahwa legislasi mengenai stablecoin dapat disahkan oleh Kongres dalam enam bulan ke depan. Dalam sebuah acara pers, Sacks menyatakan, “Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda semua untuk menciptakan era keemasan dalam aset digital.”
Pergeseran sikap lembaga pemerintah terhadap industri kripto juga menjadi tanda positif. The Wall Street Journal memberitakan bahwa Securities and Exchange Commission (SEC) telah memindahkan seorang pengacara senior yang sebelumnya terlibat dalam gugatan terhadap bursa kripto ke kantor baru yang fokus pada teknologi informasi. Ini menunjukkan bahwa SEC mulai menjauh dari pendekatan ketat terhadap industri kripto.
Tidak hanya itu, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) baru-baru ini merilis hampir 800 dokumen yang menunjukkan bahwa banyak bank yang meminta untuk menyediakan layanan kripto sering kali mendapatkan penolakan dari agensi tersebut. Namun, Travis Hill, ketua pelaksana FDIC, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi kembali pendekatan pengawasannya terkait aktivitas yang berhubungan dengan kripto.
Tindakan dari berbagai lembaga ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan terhadap sektor kripto. Meningkatnya kejelasan regulasi dan pengurangan tekanan dari pihak yang sebelumnya mengambil sikap keras terhadap kripto mungkin akan memicu pertumbuhan lebih lanjut bagi aset digital ini.
Lebih lanjut, penurunan inflasi yang terlihat juga telah memberikan efek positif bagi pasar kripto, mengingat sifat perdagangan kripto yang seringkali mirip dengan saham teknologi yang diuntungkan dari suku bunga yang lebih rendah. Data berikutnya mengenai inflasi akan dirilis pada hari Jumat mendatang, saat pemerintah mengumumkan laporan penggajian non-farm untuk bulan Januari.
Di tengah semua dinamika ini, analisis memperkirakan bahwa jika tren bullish di pasar kripto terus berlanjut, potensi kenaikan harga akan tetap ada. Beberapa analis tetap optimis, terutama mengenai Ethereum, karena jaringan teknis yang kuat dan banyaknya penggunaan yang dapat menciptakan permintaan lebih lanjut untuk token Ether. Namun, pendapat berbeda muncul untuk Dogecoin dan Shiba Inu, dengan beberapa investor menghindari kedua aset tersebut.
Dengan perkembangan ini, pasar kripto mungkin sedang menuju babak baru yang menjanjikan, seiring dengan perubahan kebijakan dan pendekatan regulasi yang lebih positif.